Tugas Induvidu Bab 12

RIZKI FADILLAH
26212555
4EB12
PENETAPAN HARGA TRANSFER DAN PERPAJAKAN INTERNASIONAL
KONSEP AWAL
Rumitnya hukum dan aturan yang menentukan pajak bagi perusahaan asing dan laba yang dihasilkan diluar negeri sebenarnya berasal dari beberapa konsep dasar. Konsep ini mencakup istilah :
  • Netralis pajak, berarti pajak tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan alokasi sumber daya
  • Equitas pajak, berarti wajib pajak yang menghadapi situasi yang mirip serupa semestinya membayar pajak yang sama tetapi terdapat ketidaksetujuan antar bagaimana menginterprestasikan konsep ini.
KEANEKARAGAMAN SISTEM PAJAK NASIONAL
Pengelolaan yang efektif atas potensi pajak memerlukan adanya pemahaman sistem-sistem pajak nasional yang sangat berbeda dari suatu negara ke negara lain. Perbedaan berkisar dari jenis pajak dan beban pajak hingga perbedaan dalam penilaian pajak dan filosofi penagihan.
JENIS-JENIS PAJAK
  1. Pajak Penghasilan Perusahaan, mungkin digunakan secara lebih luas untuk menghasilkan pendapatan bagi pemerintah dibandingkan dengan pajak utama lainnya dengan kemungkinan pengecualian untuk bead an cukai.
  2. Pajak pungutan adalah pajak yang dikenakan oleh pemerintah terhadap dividen, bunga, dan pembayaran royalty yang diterima oleh investor asing.
  3. Pajak pertambahan nilai merupakan pajak konsumsi yang ditemukan di Eropa dan Kanada. Pajak ini umumnya dikenakan terhadap nilai tambah dari setiap tahap produksi atau distribusi. Pajak ini berlaku untuk total penjualan dikurangi dengan pembelian dari unit penjual perantara.
  4. Pajak perbatasan seperti bea cukai dan bea impor umumnya ditujuan untuk menjaga agara barang domestic dapat bersaing harga dengan barang impor. Dengan demikian pajak yang dikenakan terhadap impor umumnya dilakukan secara parallel dan pajak tidak langsung lainnya dibayarkan oleh produsen domestic barang yang sejenis.
  5. Pajak transfer/pengiriman merupakan jenis pajak tidak langsung lainnya. Pajak ini dikenakan terhadap pengalihan (transfer) objek antarpembayar pajak dan dapat menimbulkan pengaruh yang penting terhadap keputusan bisnis seperti struktur akuisisi.
BEBAN PAJAK
Ketika semakin banyak perusahaan yang mengurangi tarif pajak perusahaan marginal, banyak pula negara yang memperluas dasar pajak perusahaan. Dalam dunia nyata tarif pajak efektif jarang sekali sama dengan tarif pajak nominal. Dengan demikian tidaklah tepat untuk mendasarkan perbandingan antarnegara pada tarif pajak wajib saja. Lagipula tarif pajak yang rendah tidak selalu berarti beban pajak yang lebih rendah. Secara internasional beban pajak harus selalu ditentukan dengan mengamati tarif pajak efektif.
SISTEM ADMINISTRASI PAJAK
Untuk penyederhanaan terdapat dua sistem yaitu :
1. Sistem klasik
Pajak penghasilan perusahaan pada penghasilan kena pajak dibayarkan pada tingkat perusahaan dan tingkat pemegang saham.
2. Sistem terintegrasi
Pajak-pajak perusahaan dan pemegang saham diintegrasikan untuk mengurangi atau menghilangkan pajak ganda atas penghasilan perusahaan.
 
INSENTIF PAJAK LUAR NEGERI
Banyak negara menawarkan insentif pajak untuk menarik investasi luar negeri. Insentif dapat berupa hibah tunai bebas pajak yang digunakan untuk biaya aktiva tetap dari proses industri baru atau pengampunan untuk membayar pajak selama beberapa periode waktu.
PERSAINGAN PAJAK YANG MEMBAHAYAKAN
Tren diseluh dunia yang mengarah pada penurunan tarif pajak penghasilan perusahaan merupakan dampak langsung kompetisi pajak. Kompetisi yang dilakukan oleh negara surga pajak akan bermanfaat jika dapat membuat pemerintah menjadi lebih efesien. Sedangkan dampaknya berbahaya jika mengalihkan pendapatan pajak bagi pemerintah yang sebenarnya memerlukan pendapatan tersebut untuk menyediakan jasa yang dibutuhkan oleh kalangan usaha.
PEMAJAKAN TERHADAP SUMBER LABA DARI LUAR NEGERI DAN PEMAJAKAN GANDA
Kebanyakan negara menerapkan prinsip seluruh dunia dan mengenakan pajak terhadap laba atau pendapatan perusahaan dan warga negara di dalamnya, tanpa melihat wilayah negara. Gagasan yang mendasarinya adalah bahwa anak perusahaan asing sebuah perusahaan lokal hanyalah suatu perusahaan lokal yang kebetulan beroperasi di luar negeri.
PEMAKAIAN TERHADAP SUMBER LABA DARI LUAR NEGERI DAN PEMAJAKAN GANDA
Setiap Negara mengklaim hak untuk mengenakan pajak terhadap laba yang dihasilkan di dalam wilayahnya. Namun demikian, filosofi nasional atas pengenaan pajak terhadap sumber-sumber dari luar negeri itu berbeda-beda dan ini merupakan hal yang penting dari sudut pandang seorang perencana pajak.
KREDIT PAJAK LUAR NEGERI
Pajak luar negeri dapat dihitung sebagai kredit langsung atas pajak penghasilan yang dibayarkan atas laba cabang atau anak perusahaan dan setiap pajak yang dipungut pada sumbernya seperti deviden, bunga, dan royalti yang dikirimkan kembali kepada investor domestik. Kredit pajak juga dapat diperkitakan jika jumlah pajak penghasilan luar negeri yang dibayarkan tidak terlampau jelas.
PEMBATASAN KREDIT PAJAK
Pembatasan kredit pajak luar negeri tersendiri berlaku untuk pajak AS atas sumber pajak penghasilan luar negeri untuk masing-masing jenis penghasilan berikut ini :
1. Pendapatan pasif
2. Pendapatan jasa keuangan
3. Pendapatan pajak pungutan yang tinggi
4. Pendapatan transportasi
5. Deviden untuk masing-masing perusahaan luar negeri dengan porsi kepemilikan sebesar 10% hingga 50%
PERJANJIAN PAJAK
Perjanjian pajak mempengaruhi pajak pungutan atas deviden, bunga dan royalti yang dibayarkan oleh perusahaan di suatu negara kepada pemegang saham asing. Perjanjian ini biasanya memberikan pengurangan timbal balik atas pajak pungutan deviden dan seringkali mengecualikan royalti dan bunga dari pajak pungutan.
PERTIMBANGAN MATA UANG ASING
Keuntungan atau kerugian dalam mata uang asing yang secara umum dilokasikan antara sumber AS dan sumber luar negeri dengan mengacu pada tempat kedudukan pembayar pajak yang di dalam buku akuntansinya mencerminkan aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing.sumber keuntungan atau kerugian adalah amerika serikat.
 
DIMENSI PERENCANAAN PAJAK
Pengamatan atas masalah perencanaan pajak dimulai dengan dua hal dasar :
  • Pertimbangan pajak seharusnya tidak pernah mengendalikan strategi usaha/bisnis. Kekuatan keuangan atau operasional dari transaksi bisnis harus berdiri sendiri.
  • Perubahan hukum pajak secara konstan membatasi manfaat perencanaan pajak dalam jangka panjang
PERTIMBANGAN ORGANISASI
Jika operasi luar negeri pada awalnya diramalkan akan mendatangkan kerugian mungkin akan menguntungkan secara pajak apabila diorganisasikan secara cabang pada tahap awal. Jika anak perusahaan diorganisasikan di sebuah negara surga pajak yang tidak mengenakan pajak sama sekali, maka penangguhan pajak akan semakin terlihat menarik.
PERUSAHAAN LUAR NEGERI YANG DIKENDALIKAN DAN LABA SUBBAGIAN F
Amerika Serikat menutup lubang kelemahan ini dengan Perusahaan Luar Negeri yang dikendalikan dan provisi laba Subbagian F. Laba Subbagian F mencakup beberapa pendapatan penjualan dan jasa dengan pihak berhubungan istimewa.
INDUK PERUSAHAAN DI LUAR NEGERI 
Induk perusahaan ini yang menyangkut pajak antara lain :
  • Mempertahankan manfaat tingkat pajak pungutan atas deviden, bunga, royalti, dan pembayaran serupa lainnya.
  • Menunda pajak AS atas laba luar negeri hingga laba tersebut direpatriasikan ke induk perusahaan AS (yaitu dengan menanamkan kembali laba tersebut di luar negeri)
  • Menunda pajak AS atas keuntungan dari penjualan saham anak perusahaan operasi luar negeri
PERUSAHAAN PENJUALAN LUAR NEGERI
Amerika Serikat menciptakan perusahaan penjualan luar negeri FSC untuk mendorong ekspor dan memperbaiki posisi neraca pembayaran AS yang makin memburuk. Berdasarkan provisi FSC sebagian laba dari ekspor AS yang dilakukan oleh FASC dikecualikan oleh pajak penghasilan AS.
KEPUTUSAN-KEPUTUSAN PENDANAAN
Sebagaimana yang ditunjukan oleh diagram berikut perusahaan afiliasi pendanaan luar negeri juga dapat digunakan untuk mengalihkan laba dari negara dengan pajak tinggi yang menjadi lokasi induk perusahaan atau perusahaan afiliasike negara yang yurisdiksi pajak rendah tempat perusahaan afiliasi yang memberikan pendanaan.
PENGGABUNGAN KREDIT PAJAK
Laba yang digabungkan dari banyak sumber memungkinkan kelebihan kredit yang dihasilkan dari negara dengan tarif pajak tinggi untuk mengurangi laba yang diterima dari wilayah dengan tarif pajak rendah.kelebihan kredit pajak dapat diperluas untukpajak-pajak yang dibayarkan berkaitan dengan deviden yang dibagikan oleh perusahaan luar negeri lapis kedua dan ketiga dalam suatu jaringan perusahaan multinasional.
ALOKASI AKUNTANSI BIAYA
Alokasi biaya internal diantara kelompok perusahaan merupakan sarana lain untuk menggeser laba dari negara dengan pajak tinggi negara dengan pajak rendah. Yang paling umum adalah alokasi beban overhead perusahaan kepada perusahaan afiliasi di negara-negara dengan pajak tinggi.
LOKASI DAN PENENTUAN HARGA TRANSFER
Lokasi sistem produksi dan distribusi juga menawarkan keuntungan pajak. Laba bagi sistem perusahaan secara keseluruhan dapat ditingkatkan dengan menentukan harga transfer yang tinggi atas komponen yang dikirimkan dari anak perusahaan di negara-negara dengan tingkat pajak yang relatif rendah danharga transfer rendah atas komponen-komponen yang dikirimkan dari anak perusahaan yang berada di negara-negara dengan tarif pajak yang relatif tinggi.
PENETAPAN HARGA TRANSFER INTERNASIONAL : VARIABEL YANG RUMIT
Penentuan harga transfer merupakan sesuatu yang baru timbul belakangan ini. Penentuan harga transfer di Amerika Serikat berkembang bersamaan dengan pergerakan desentralisasi yang mempengaruhi banyak usaha Amerika selama paruh pertama abad ke-20. Sekali perusahaan berekspansi secara internasional masalah penentuan harga transfer juga berekspansi dengan cepat. Terdapat faktor-faktor diantaranya:
a. Faktor Pajak
b. Faktor Tarif
c. Fator Daya Saing
d. Faktor Evaluasi Kerja
METODOLOGI PENENTUAN HARGA TRANSFER
Dalam suatu dunia dengan pasar yang sangat kompetitif, tidak akan menjadi masalah besar ketika hendak menetapkan harga transfer sumber daya dan jasa antarperusahaan. Harga transfer dapat didasarkan pada biaya selisih kenaikan atau harga pasar. Pengaruh lingkungan atas harga transfer juga menimbulkan sejumlah pertanyaan mengenai metodologi penentuan harga.
HARGA VERSUS BIAYA VERSUS
Sistem harga transfer berbasis biaya dapat menanggulangi kekurangan ini. Lagi pula sistem ini sederhana untukdigunakan, didasarkan pada data yang langsung tersedia, mudah untuk dijelaskan kepada otoritas pajak, merupakan hal yang rutin dilakukan sehingga dapat menghindarkan terjadinya friksi internal yang sering terjadi apabila sistem arbiter digunakan.
Sistem berbasis biaya terlalu mengandalkan biaya historis yang mengabaikan hubungan permintaan dan penawaran secara kompetitif dan tidak mengalokasikan biaya pada produk atau jasa dengan cara yang memuaskan. Masalah penentuan biaya sangat terasa dalam tingkat internasional karena konsep akuntansi biaya ini berada dari satu negara ke negara.
PRINSIP WAJAR
OECD mengidentifikasikan beberapa meode yang lebih luas untuk memastikan harga wajar ini. Metode itu adalah :
1. Metode harga tidak terkontrol yang setara (bebas)
Berdasarkan metode ini harga transfer ditentukan dengan mengacu pada harga yang digunakan dalam transaksi setara antara perusahaan yang independent atau setara perusahaan dengan pihak ketiga yang tidak berkaitan.
2. Metode transaksi tidak terkontrol yang setara (bebas)
Metode ini diterapkan untuk pengalihan aktiva tidak berwujud. Metode ini mengidentifikasikan tingkat royalty acuan dengan mengacu pada transaksi yang tidak terkontrol di mana aktiva tidak berwujud yang sama atau serupa dialihkan. Sebagaimana metode harga tidak terkontrol yang setara, metode ini bergantung pada perbandingan pasar.
3. Metode harga jual kembali
Metode ini menghitung harga transaksi yang wajar yang diawali dengan harga yang dikenakan atas penjualan barang yang dimaksud kepada pembeli yang independent. Margin yang memadai untuk menutup beban dan laba nomal kemudian dikurangkan dari harga ini untuk memperoleh harga transfer antarperusahaan.
4. Metode biaya plus (biaya lebih)
Metode ini berguna apabila barang semi jadi dialihkan antarperusahaan afiliasi luar negeri atau jika suatu entitas merupakan sub kontraktor bagi perusahaan lain.
5. Metode laba sebanding
Metode ini digunakan jika acuan produk atau pasar tidak tersedia. Metode ini mencakup pembagian laba yang dihasilkan melalui transaksi dengan pihak berhubungan istimewa yaitu antara perusahaan afiliasi berdasarkan cara yang wajar.
6. Metode pemisahan laba
Metode ini digunakan jika acuan produk atau pasar tidak tersedia. Metode ini mencakup pembagian laba yang dihasilkan melalui transaksi dengan pihak berhubungan istimewa yaitu antara perusahaan afiliasi berdasarkan cara yang wajar.
7. Metode penentuan harga lainnya
Metode ini dapat digunakan jika menghasilkan ukuran harga wajar yang lebih akurat.
 
PRAKTIK HARGA TRANSFER
Dalam praktiknya, beberapa metode penentuan harga transfer digunakan bersamaan. Factor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode harga transfer antara lain tujuan perusahaan: apakah tujuannya adalah mengelola beban pajak, atau mempertahankan posisi daya saing perusahaan, atau memprromosikan evaluasi kerja yang setara.
MASA DEPAN
Setiap negara akan mengenakan pajak atas sebagian laba berdasarkan tarif yang dipandang sesuai. Jelasnya perpajakan dimasa depan menghadapi banyak perubahan dan tantangan. Teknologi dan perekonomian global menimbulkan tantangan sendiri bagi banyak prinsip-prinsip yang mendasari perpajakan internasional, bahwa setiap setiap bangsa memiliki hak menentukan untuk dirinya sendiri seberapa banyak pajak yang dapat dikumpulkan dari rakyatnya dan kalangan usaha yang ada di dalam wilayahnya. Namun, pemerintah di seluruh dunia mengharuskan metode penentuan harga transfer pada prinsip harga wajar.
Sumber:
Choi, Frederick D.S and Gary K. Meek. 2010. International Accounting. Buku 2. Jakarta: Salemba Empat
Posted in Uncategorized | Leave a comment

Tugas Kelompok Bab 11 Kasus 11-1

Nama Kelompok :  

Afra Nissa                   20212308 

Fina Kurnia K.D        22212959

Muhammad Iqbal     24212984

Rizky Fadillah            26212555

4EB12

KASUS 11-1

Anda bekerja pada perusahaan konsultan yang memberikan produk manajemen risiko bagi klien. Tugas anda adalah memberikan informasi pada perusahaan anda tentang klien yang membutuhkan produk anda. Anggaplah Infosys Technologies, yang catatan dan laporan keuangannya dicantumkan di Apendiks 1-3, adalah klien yang dimaksud.

Diminta:

  1. Sebagai permulaan, gunakanlah laporan keuangan dan catatan tambahan Infosys 2006, lalu kenalilah pajanan sebanyak mungkin yang akan berdampak pada perusahaan. Pastikan untuk mengecek kembali temuan anda dengan nomor halaman laporan keuangan yang menjadi acuan anda
  2. Kenali pemajanan apapun yang saat itu dicegah resikonya oleh perusahaan

Jawab:

Menurut kelompok kami :

  1. Mencari temuan dan mengenali mengenai Infosys dalam memberikan produk manajemen risiko bagi klien yang catatan dan laporan keuangannya dicantumkan di Apendiks 1-3

Ø  Apendiks 1-3 menampilkan laporan keuangan (termasuk juga catatan-catatan yang dilaporkan) dan laporan auditor atas PT. Infosys Technologies yang memiliki misi yaitu menyediakan solusi dengan kualitas tinggi dan harga kompetitif bagi perusahaan-perusahaan diseluruh dunia dan visinya adalah membangun perusahaan global yang dihormati. Dalam laporan keuangan PT Infosys menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

Ø  Pengelolaan perusahaan berdasarkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) pada dasarnya merupakan upaya untuk menjadikan GCG sebagai kaidah dan pedoman bagi pengelolaan perusahaan dalam mengelola manajemen perusahaan.

Prinsip yang dibutuhkan untuk membangun suatu budaya bisnis yang sehat, yaitu :

  1. Transparansi
  2. Kemandirian
  3. Akuntabilitas
  4. Pertanggungjawaban
  5. Kewajaran

Dengan adanya penerapan GCG ,maka diperoleh manfaat untuk pihak internal maupun eksternal seperti:

  1. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasinal perusahaan serta lebih meningkatkan pelayanan kepada stakeholders
  2. Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah yang pada akhirnya akan meningkatkan corporate value
  3. Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia
  4. Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan meningkatkan shareholders value dan dividen

Oleh Karena itu laporan keuangan PT Infosys tetap berkesinambungan dengan laporan keuangan perusahaan lainnya dimana PT Infosys juga memperluas praktik tata kelola perusahaan secara signifikan melampaui apa yang dibutuhkan oleh surat hukum, dan secara sukarela dikompilasi dengan persyaratan akuntansi US GAAP, serta merupakan perusahaan pertama yang mempersiapkan laporan keuangan sesuai dengan GAAP di delapan Negara. Infosys fokus pada tata kelola perusahaan tidak hanya membawa visibilitas global untuk perusahaan, tetapi juga menciptakan tekanan pada perusahaan India lainnya untuk meningkatkan standar kelola mereka.

  1. Kenali pemajanan apapun yang saat itu dicegah resikonya oleh perusahaan?

Hal diatas menunjukkan bahwa perusahaan PT. Infosys sedang menghindari resiko perusahaan yaitu dalam hal penyampaian laporan keuangan dan juga mengenai tata kelola perusahaan. Hal ini menunjukkan keseriusan perusahaan dalam menghadapi atau melakukan manajemen resiko untuk menghindari resiko-resiko yang besar serta meningkatkan kepercayaan klien terhadap kualitas produk maupun manajemen perusahaan PT. Infosys.

SUMBER:

Frederick D.S Choi, Gary K. Meek, International Accounting, Buku 2 Edisi 6, Penerbit: Salemba Empat

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Akuntansi Internasional ( Masalah yang ada pada akuntansi internasional )

BAB 14

Nama Kelompok : Afra Nissa                 20212308 

                                   Fina Kurnia D           22212959

                                   Muhammad Iqbal    24212984

                                   Rizky Fadillah          26212555

1  Merger dan Akuisisi Lintas Batas Negara

Penilaian perusahaan sering kali didasarkan pada faktor-faktor berbasis harga seperti rasio hargo atas laba. Pendekatan di sini adalah untuk menurunkan rata-rata faktor untuk perusahaan yang sebanding dalam industri dan menerapkan faktor atas laba yang dilaporkan oleh perusahaan yang sedang dinilai untuk menghasilkan harga penawaran yang memadai. Perusahaan yang melakukan akuisisi ketika sedang memberikan tawaran atas target akuisisi asing adalah sejauh apa faktor (laba-earnings) dalam ukuran P/E merupakan refleksi sesungguhnya dari variable yang sedang diukur bila dibandingkan dengan hasil dari perbedaan pengukuran akuntansi. Peredaan aturan pengukuran akuntansi dapat menimbulkan arena bermain yang tidak sebanding dalam pasar untuk memperoleh kendali perusahaan.

2  Internasionalisasi Pasar Modal

Faktor yang mungkin banyak menyumbangkan perhatian lebih terhadap akuntansi internasional di kalangan eksekutif perusahaan, investor, regulator pasar, pembuat standar akuntansi, dan para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal seluruh dunia. Penawaran internasional yang berkenaan dengan obligasi(surat utang), pinjaman modal perusahaan dan prasarana utang lainnya semua melonjak naik secara dramatis sejak tahun 1990.

Dengan terintergrasinya pasar keuangan, kita juga menyaksikan adanya peningkatan dalam jumlah perusahaan yang terdaftar pada berbagai bursa efek di seluruh dunia. Tingkat rata-rata volume perdagangan tahunan dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar telah melonjak secara signifikan. Hal ini pada dasarnya disebabkan oleh adanya merger dan akuisisi yang telah ikut berperan dalam merampingkan beberapa entitas perusahaan yang terdaftar. Terdapat tiga wilayah pasar modal terbesar adalah wilayah benua Amerika, Asia-Pasifik, dan Eropa termasuk juga didalamnya Afrika dan Timur Tengah.

  • Ekonomi Amerika

Ekonomi AS dan pasar sahamnya mengalami pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990-an. Saat ini, baik NYSE maupun NASDAQ mendominasi bursa efek lain di seluruh dunia dalam hal kapitalisasi pasar, nilai perdagangan saham domestik, nilai perdagangan saham asing (di luar Bursa Efek London-LSE), jumlah perusahaan domestik yang mencatatkan saham dan jumlah perusahaan asing yang mencatatkan sahamnya. Relatif pentingnya Amerika dalam pasar ekuitas global juga meningkat.

  • Ekonomi Eropa Barat

Eropa adalah wilayah pasar ekuitas terbesar di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan volume perdagngan. Perluasan ekonomi secara signifikan turut menyumbangkan pertumbuhan pasar ekuitas Eropa yang cepat selama paruh kedua tahun 1990-an. Faktor terkait di Eropa Kontinentaladalah perubahan perlahan menuju orientasi ekuitas yang sudah lama menjadi ciri-ciri pasar ekuitas London dan Amerika Utara.  Privatisasi yang dilakukan terhadap banyak perusahaa besar milik pemerintah telah membuat pasar ekuitas Eropa menjadi lebih penting dan menarik investor non-institusional (non-lembaga), hingga pasar Eropa telah tumbuh seiring dengan keberhasilan Persatuan moneter Eropa (European Monetary Union).

  • Asia

Diperkirakan Asia akan menjadi wilayah pasar ekuitas kedua terpenting. Republik Rakyat Cina (Cina) muncul sebagai perekonomian global utama dan negara-negara “Macan Asia” mengalami pertumbuhan dan pembangunan yang fenominal. Beberapa praktik berpendapat bahwa pengukuran akuntansi, pengungkapan, dan standart auditing di Asia serta pengawasan dan penegakan implementasi standart tersebut lemah. Namun prospek pertumbuhan masa depan dalam pasar ekuitas Asia tampak kuat. Seperti yang telah disebutkan beberapa pasar Asia-Pasifik (Cina, India, Korea, Taiwan, dan Hongkong) telah tumbuh dengan cepat dan mengalami volume perdagangan yang relatif besar terhadap kapitalisasi pasar.

3  Pencatatan dan Penerbitan Saham Lintas Batas Negara

Gelombang minat melakukan pencatatan saham lintas batas yang terjadi di pasar baru Eropa, menunjukan bukti bahwa perusahaan penerbit saham bermaksud melakukan pencatatan lintas-batas di Eropa untuk memperluas kelompok pemegang saham, meningkatkan kesadaran terhadap produk mereka dan/ atau membangun kesadaran masyarakat terhadap perusahaan, khususnya di negara-negara di mana perusahaan memiliki operasi yang signifikan dan / atau pelanggan.

Banyak perusahaan Eropa mengalami kesulitan ketika memutuskan di mana meningkatkan jumlah modal atau mencatatkan sahamnya. Pengetahuan mengenai berbagai pasar ekuitas dengan hukum, aturan dan karakter kelembagaan yang berbeda sangat diperlakukan saat ini. Pemahaman mengenai bagaimana karakteristik perusahaan penerbit saham dan bursa efek saling berhubungan juga diperlukan. Negara asal, industri, dan besarnya penawaran perusahaan penerbit saham hanyalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan. Biaya dan manfaat kombinasi pasar yang berbeda juga perlu untuk dipahami.

Sumber :

  1. http://ririn21.blogspot.com/2012/06/akuntansi-internasional-sudut-pandang.html
  2. http://www.slideshare.net/naufal262/akuntansi-internasional
Posted in Uncategorized | Leave a comment

Akuntansi Internasional ( Masalah yang ada pada akuntansi internasional )

BAB 13

Nama Kelompok : Afra Nissa                 20212308 

                                   Fina Kurnia D           22212959

                                   Muhammad Iqbal    24212984

                                   Rizky Fadillah          26212555

1.Pertumbuhan dan Penyebaran Operasi multinasional

Bisnis Internasional secara tradisional terkait dengan perdagangan luar negeri. Kegiatan yang berakar dari masa lampau ini akan terus berlanjut tanpa terputus. Ketika di masa lalu perdagangan jasa biasanya kalah penting, jika dibandingkan dengan perdagangan barang. Saat ini perdagangan jasa mendapatkan keuntungan yang lebih signifikan dan berkembang dengan tingkat yang lebih cepat daripada perdagangan barang.

Isu akuntansi yang berhubungan dengan kegiatan ekspor dan impor adalah akuntansi untuk transaksi dalam mata uang asing. Saat ini, bisnis internasional semakin berhubungan dengan investasi asing langsung yang meliputi pendirian sistem manufaktur atau distribusi di luar negeri dengan membentuk afiliasi yang dimiliki seutuhnya, usaha patungan atau aliansi strategis. Operasi yang dilaksanakan di luar negeri membuat manajer keuangan dan akuntan menghadapi resiko berupa semua jenis masalah yang tidak mereka hadapi ketika operasi perusahaan dilaksanakan di dalam wilayah satu Negara.

2.Inovasi Keuangan

Perusahaan harus mampu menghadapi risiko bisnis yang akan mereka terima, oleh karena itu dewasa ini perusahaan terus melakukan inovasi-inovasi khususnya untuk keuangan agar tidak menderita kerugian ekonomis dalam menghadapi risiko bisnis. Untuk itu perusahaan harus memiliki tindakan preventifyaitu sistem manajemen risiko yang baik, dengan deregulasi pasar keuangan dan pengendalian modal yang terus dilakukan, kerentanan dalam harga komoditas, valuta asing, kredit dan ekuitas yang sering terjadi dewasa ini. Perputaran naik turunnya harga ini memang tidak serta merta langsung berdampak pada proses pelaporan internal, tetapi menghadapkan perusahaan pada risiko menderita kerugian ekonomis. Hal ini memacu tujuan aktivitas perusahaan dalam mengidentifikasi risiko yang mereka hadapi berasal dari kerentanan tersebut, memutuskan risiko mana yang perlu dilindungi dan mengevaluasi hasil strategi manajemen risiko yang dijalankan.

Pertumbuhan jasa manajemen risiko yang cepat memungkinkan perusahaan dapat mempertinggi nilai perusahaan dengan mengatur manajemen risikonya. Investor dan pemegang saham perusahaan lainnya mengharapkan manajer keuangan untuk mengidentifikasi dan aktif mengelola eksposur tersebut. Pada saat yang bersamaan, kemajuan dalam teknologi keuangan memungkinkan pergeseran risiko keuangan kepada pundak orang lain. Mereka yang memiliki kemampuan manajemen risiko sangat dihargai oleh pasar.

3.Kompetisi Global

Sebagaimana kita tahu bahwa kompetisi bisnis saat ini sudah bersifat global maka batas antar negara sudah tidak lagi ada batas antar negara, fenomena ini membuat peran akuntansi internasional menjadi semakin penting. Penentuan acuan (benchmarking), suatu tidakan untuk membandingkan kinerja satu pihak dengan suatu standar yang memadai, bukanlah hal yang baru. Hal yang baru adalah standar perbandingan yang kini melampaui batas-batas nasional, sehingga perusahaan dari negara lain dapat masuk untuk berkompetisi bisnis di Indonesia. Sehingga pertanyaan yang relevan kini adalah “Apakah saya menambah lebih banyak nilai kepada pelanggan utama saya dibandingkan dengan rekan saya yang berada di negara lain?” bukan lagi “Bagaimana dengan pekerjaan yang saya lakukan bila dibandingkan dengan para pesaing yang bertindak benar di wilayah lain?”.

Namun dalam penentuan acuan terhadap pesaing internasional, seseorang harus berhati-hati untuk memastikan bahwa perbandingan yang dilakukan memang benar-benar dapat dibandingkan. Sebagai contoh alat ukur kinerja yang sering digunakan adalah pengukuran ROE (Return on equity-ROE).

Sumber :

  1. http://ririn21.blogspot.com/2012/06/akuntansi-internasional-sudut-pandang.html
  2. http://www.slideshare.net/naufal262/akuntansi-internasional
Posted in Uncategorized | Leave a comment

Bab 12 Perpajakan Internasional dan Penetapan Harga Transfer

Nama   : Rizki fadillah

NPM   : 26212555

Kelas   : 4EB12

KONSEP-KONSEP AWAL 

Simpang siurnya undang-undang dan regulasi yang mengatur perpajakan perusahaan-perusahaan asing dan keuntungan yang didapatkan di luar negeri berdasar pada beberapa konsep dasar. Konsep-konsep tersebut meliputi gagasan mengenai netralitas pajak dan ekuitas pajak. Netralis pajak, berarti pajak tidak berpengaruh (netral)terhadap keputusan-keputusan  distribusi sumber daya. Sedangkan ekuitas pajak, berarti pembayar pajak yang memiliki bisnis di tempat yang sama harus membayar pajak yang sama, tapi ada banyak pertentangan mengenai bagimana mengartikan gagasan ini.

KESERAGAMAN SISTEM PAJAK NASIONAL

Sebuah perusahaan bisa melakukan bisnis internasional dengan cara mengirimkanbarang dan jasa atau dengan melakukan investasi asing langsung atau tidak langsung. Ekspor jarang sekali memicu potensi pajak di negara yang melakukan impor, karena sulit sekali bagi negara pengimpor untuk menetapkan pajak yang dikenakan atas eksportir luar negeri.Pengelolaan pengungkapan pajak yang efektif atas potensi pajak memerlukan adanya pemahaman sistem-sistem pajak nasional yang sangat berbeda dari suatu negara ke negara lain. Perbedaan berkisar dari jenis pajak dan beban pajak hingga perbedaan dalam penilaian pajak dan filosofi penagihan.

Jenis Pajak

Sebuah perusahaan yang beroperasi di luar negeri berhadapan dengan bermacam-macam pajak. Pajak langsung, seperti pajak penghasilan, mudah untuk dikenali dan biasanya diungkapkan dalam laporan keuangan perusahaan. Pajak tidak langsung, seperti pajak pemakaian, tidak terlalu mudah untuk dikenali atau tidak sering diungkapkan. Bisanya pajak tersebut dimasukkan dalam “biaya dan pengeluaran lain-lain”.

  1. Pajak Penghasilan Perusahaan, mungkin digunakan secara lebih luas untuk menghasilkan pendapatan bagi pemerintah dibandingkan dengan pajak utama lainnya dengan kemungkinan pengecualian untuk bead an cukai.
  2. Pajak yang dipungut dari sumbernya adalah pajak yang dikenakan oleh pemerintah terhadap dividen, bunga, dan pembayaran royalty yang diterima oleh investor asing.
  3. Pajak pertambahan nilai merupakan pajak konsumsi yang ditemukan di Eropa dan Kanada. Pajak ini umumnya dikenakan terhadap nilai tambah dari setiap tahap produksi atau distribusi. Pajak ini berlaku untuk total penjualan dikurangi dengan pembelian dari unit penjual perantara.
  4. Pajak perbatasan seperti bea cukai dan bea impor umumnya ditujuan untuk menjaga agara barang domestic dapat bersaing harga dengan barang impor. Dengan demikian pajak yang dikenakan terhadap impor umumnya dilakukan secara parallel dan pajak tidak langsung lainnya dibayarkan oleh produsen domestic barang yang sejenis.
  5. Pajak pengiriman merupakan contoh lain pajak tidak langsung lainnya. Pajak ini dikenakan terhadap pengalihan (transfer) objek antarpembayar pajak dan dapat menimbulkan pengaruh yang penting terhadap keputusan bisnis seperti struktur akuisisi.

Beban Pajak

Perbedaan dalam keseluruhan beban pajak sangat penting dalam bisnis internasional. Beragam tarif resmi dari pajak penghasilan merupakan sumber penting perbedaan-perbedaan tersebut. Namun, perbedaan tarif pajak hanya mengungkapkan sebagian ceritanya. Banyak pertimbangan lain yang mungkin memengaruhi beban pajak efektif bagi perusahaan-perusahaan multinasional.

Ketika semakin banyak perusahaan yang mengurangi tarif pajak perusahaan marginal, banyak pula negara yang memperluas dasar pajak perusahaan. Dalam dunia nyata tarif pajak efektif jarang sekali sama dengan tarif pajak nominal. Dengan demikian tidaklah tepat untuk mendasarkan perbandingan antarnegara pada tarif pajak wajib saja. Lagipula tarif pajak yang rendah tidak selalu berarti beban pajak yang lebih rendah. Secara internasional beban pajak harus selalu ditentukan dengan mengamati tarif pajak efektif.

Sistem Administrasi Pajak

Sistem penilaian pajak nasional juga memengaruhi beban pajak relatif. Beberapa sistem yang penting digunakan saat ini. Untuk memudahkannya, kami hanya akan membahas sistem klasik dan terintegrasi.

  1. Sistem klasik

Pajak penghasilan perusahaan pada penghasilan kena pajak dibayarkan pada tingkat perusahaan dan tingkat pemegang saham.

  1. Sistem terintegrasi

Pajak-pajak perusahaan dan pemegang saham diintegrasikan untuk mengurangi atau menghilangkan pajak ganda atas penghasilan perusahaan.

Insentif Pajak Asing

Banyak negara memberikan insentif pajak untuk menarik investasi asing. Insentif dapat berupa hibah tunai bebas pajak yang digunakan untuk biaya aktiva tetap dari proses industri baru atau pengampunan untuk membayar pajak selama beberapa periode waktu.

Persaingan Pajak yang Berbahaya

Tren diseluh dunia yang mengarah pada penurunan tarif pajak penghasilan perusahaan merupakan dampak langsung kompetisi pajak. Kompetisi yang dilakukan oleh negara surga pajak akan bermanfaat jika dapat membuat pemerintah menjadi lebih efesien. Sedangkan dampaknya berbahaya jika mengalihkan pendapatan pajak bagi pemerintah yang sebenarnya memerlukan pendapatan tersebut untuk menyediakan jasa yang dibutuhkan oleh kalangan usaha.

Penyelarasan Internasional

Dengan adanya perbedaan dalam sistem pajak di seluruh dunia, penyelarasan global atas kebijakan pajak mungkin akan berguna. Perusahaan-perusahaan multinasional, yang dibebani oleh perbedaan pajak-pajak nasional, mengobarkan penekanan atas perbaikan pajak internasional. Uni Eropa mengeluarkan banyak kekuatan dalam kasus ini karena mereka bekerja untuk menciptakan sebuah pasar tunggal. Pengenalan Uni Eropa atas mata uang tunggal; euro, menyoroti perbedaan pajak di antara anggotanya.
PEMAKAIAN TERHADAP SUMBER LABA DARI LUAR NEGERI DAN PEMAJAKAN GANDA

Setiap negara menyatakan hak atas  pajak terhadap laba yang dihasilkan di dalamnegaranya. Namun, filosofi-filosofi nasional atas pengenaan pajak terhadap sumber-sumber dari luar negeri itu berbeda-beda dan ini merupakan hal yang penting dari sudut pandang seorang perencana pajak.

Kredit Pajak Asing

Kredit pajak asing bisa dihitung sebagai kredit langsung atas pajak penghasilan yang dibayarkan atas laba cabang atau anak perusahaan dan setiap pajak yang dipungut pada sumbernya seperti deviden, bunga, dan royalti yang dikirimkan kembali kepada investor domestik. Kredit pajak juga dapat diperkitakan jika jumlah pajak penghasilan luar negeri yang dibayarkan tidak terlampau jelas.

Batasan-batasan Kredit Pajak

Untuk mencegah kredit pajak asing yang menutupi pajak-pajak atas penghasilan bersumber domestik, banyak negara yang menetapkan batasan menyeluruh pada jumlah pajak asing yang bisa dikreditkan setiap tahun. Amerika Serikat, misalnya, membatasi kredit pajak hingga pada proporsi pajak Amerika Serikat yang setara dengan rasio penghasilan bersumber asing kena pajak dari pembayar pajak hingga penghasilan kena pajak global pada tahun tersebut.

Batasan-batasan kredit asing yang terpisah berlaku untuk pajak-pajak Amerika Serikat pada penghasilan bersumber asing kena pajak dari masing-masing jenis penghasilan berikut:

  1. Penghasilan pasif (misalnya, penghasilan berjenis investasi, seperti deviden, bunga, royalti, dan biaya sewa)
  2. Penghasilan umum (semua jenis lainnya)

Perjanjian Pajak

Walupun kredit pajak asing melindungi penghasilan bersumber asing dari pajak ganda (pada beberapa tingkatan), perjanjian pajak bisa lebih jauh. Para penanda tangan perjanjian tersebut biasanya setuju mengenai bagaimana pajak dan isentif pajak akan ditetapkan, dihormati, dibagi, atau bahkan dihilangkan dari pengasilan bisnis yang didapatkan dalam salah satu yuridiksi pajak oleh masayarakat atau orang lain. Jadi, sebagian besar perjanjian pajak antara negara penyelenggara dan negara asal menetapkan bahwa laba yang didapatkan oleh perusahaan domestik di negara penyelenggraa harus terkena pajak hanya jika perusahaan tersebut bisa menjaga perusahaannya di sana.Perjanjian pajak juga mempengaruhi pajak pungutan atas deviden, bunga dan royalti yang dibayarkan oleh perusahaan di suatu negara kepada pemegang saham asing. Perjanjian ini biasanya memberikan pengurangan timbal balik atas pajak pungutan deviden dan seringkali mengecualikan royalti dan bunga dari pajak pungutan.

Pertimbangan Mata Uang Asing

Keuntungan atau kerugian dalam mata uang asing yang secara umum dilokasikan antara sumber AS dan sumber luar negeri dengan mengacu pada tempat kedudukan pembayar pajak yang di dalam buku akuntansinya mencerminkan aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing.sumber keuntungan atau kerugian adalah Amerika Serikat.

DIMENSI-DIMENSI PERENCANAAN PAJAK

Dalam perencanaan pajak, perusahaan-perusahaan multinasional memiliki keuntungan yang nyata atas perusahaan-perusahaan domestik karena memiliki lebih banyak fleksibilitas geografis dalam menempatkan sistem produksi dan distribusi mereka.

Pengamatan atas masalah perencanaan pajak dimulai dengan dua hal dasar :

  1. Pertimbangan pajak seharusnya tidak pernah mengendalikan strategi usaha/bisnis. Kekuatan keuangan atau operasional dari transaksi bisnis harus berdiri sendiri.
  2. Perubahan hukum pajak secara konstan membatasi manfaat perencanaan pajak dalam jangka panjang

Pertimbangan Organisasional

Dalam mengenakan pajak kepada penghasilan bersumber asing, banyak yurisdiksi perpajakan yang berfokus pada susunan organisasional dari suatu operasi asing. Sebuah cabang biasanya dianggap sebagai perluasan dari perusahaan induk. Maka, penghasilannya langsung digabungkan dengan penghasilan dari perusahaan induk dan sepenuhnya terkena pajak pada tahun tersebut. Keuntungan dari suatu anak perusahaan asing biasanya tidak dikenakan pajak hingga keuntungan tersebut dikembalikan. Pengecualian pada aturan umum ini dijelaskan dalam bagian selanjutnya.

Jika operasi awal di luar negeri diperkirakan mengalami kerugian mungkin akan menguntungkan secara pajak apabila diorganisasikan secara cabang pada tahap awal. Jika anak perusahaan diorganisasikan di sebuah negara surga pajak yang tidak mengenakan pajak sama sekali, maka penangguhan pajak akan semakin terlihat menarik.

Perusahaan Asing Terkendali dan Penghasilan Subpart F

Ingatlah bawah di Maerika Serikat, layaknya negara-negara lain yang menggunakan prinsip perpajakan global, penghasilan anak perusahaan asing tidak kena pajak oleh perusahaan induk hingga dikembalikan sebagai deviden yang disebut juga prinsip pengangguhan. Tempat-tempat bebas pajak memberikan perusahaan-perusahaan multinasional sebuah kesempatan untuk menghindari repatriasi dan pajak-pajak negara asal dengan menempatkan transaksi dan mengakumulasi keuntungan dalam anak perusahaan “brassplate”. Transaksi-transaksi ini tidak memiliki pekerjaan atau tugas yang nyata. Penghasilan yang didapatkan pada transaksi tersebut bersifat pasif, bukan aktif.

Amerika Serikat menutup lubang kelemahan ini dengan Perusahaan Luar Negeri yang dikendalikan dan provisi laba Subbagian F. Laba Subbagian F mencakup beberapa pendapatan penjualan dan jasa dengan pihak berhubungan istimewa.

Perusahaan-perusahaan Induk Lepas Pantai

Dalam situasi tertentu, perusahaan induk multinasional berbasis Amerika Serikat dengan operasinya yang berada di beberapa negara asing mungkin akan merasakan keuntungan karena memiliki beragam investasi asing melalui perusahaan induk negara ketiga. Keuntungan-keuntungan yang berhubungan denga pajak dari susunan organisasional perusahaan ini bisa meliputi:

  1. Penjaminan tarif pajak bersumber langsung yang bermanfaat pada deviden, bunga, royalti, dan pembayaran-pembayaran serupa lainnya.
  2. Menangguhkan pajak Amerika Serikat pada penghasilan asing hingga saat penghasilan tersebut dikembalikan ke perusahaan induk Amerika Serikat (yaitu dengan menginvestasikan kembali penghasilan tersebut di luar negeri).
  3. Menangguhkan pajak Amerika Serikat pada keuntungan dari penjualan saham dalam operasi anak cabang asing.

Keputusan-keputusan Pembiayaan

Tata cara dimana operasi-operasi asing dibiayai juga bisa dibentuk oleh pertimbangan-pertimbangan pajak. Hal-hal lain yang setara, pengurangan pajak dari utang, yang meningkatkan laba setelah pajak pada ekuitas, meningkatkan daya pikat pembiayaan utang dalam negara-negara berpajak tinggi. Di mana peminjaman mata uang lokal dibatasi oleh pemerintah lokal yang memerintahkan adanya tingkat minimum pada infusi ekuitas oleh perusahaan induk asing, peminjaman perusahaan induk untuk membiayai infusi modal ini bisa mendapatkan akhir yang sama, berujung pada yurisdiksi pajak dari perusahaan induk yang mengizinkan agar bunga bisa didedukasi.

Perusahaan afiliasi pendanaan luar negeri juga dapat digunakan untuk mengalihkan laba dari negara dengan pajak tinggi yang menjadi lokasi induk perusahaan atau perusahaan afiliasike negara yang yurisdiksi pajak rendah tempat perusahaan afiliasi yang memberikan pendanaan.

Penyatuan Kredit Pajak

Penyatuan penghasilan dari berbagai sumber memungkinkan kelebihan kredit yang dihasilkan dari negara dengan tarif pajak tinggi untuk mengurangi laba yang diterima dari wilayah dengan tarif pajak rendah.kelebihan kredit pajak dapat diperluas untukpajak-pajak yang dibayarkan berkaitan dengan deviden yang dibagikan oleh perusahaan luar negeri lapis kedua dan ketiga dalam suatu jaringan perusahaan multinasional.

Alokasi Akuntansi Biaya

Alokasi biaya internal diantara perusahaan-perusahaan kelompok merupakan sarana lain untuk menggeser laba dari negara dengan pajak tinggi negara dengan pajak rendah. Yang paling umum adalah alokasi beban overhead perusahaan kepada perusahaan afiliasi di negara-negara dengan pajak tinggi.

Penetapan Harga untuk Lokasi dan Pengiriman

Lokasi dari sistem produksi dan distribusi juga memberikan keuntungan pajak. Laba bagi sistem perusahaan secara keseluruhan dapat ditingkatkan dengan menentukan harga transfer yang tinggi atas komponen yang dikirimkan dari anak perusahaan di negara-negara dengan tingkat pajak yang relatif rendah danharga transfer rendah atas komponen-komponen yang dikirimkan dari anak perusahaan yang berada di negara-negara dengan tarif pajak yang relatif tinggi.

Menyatukan Perencanaan Pajak Internasional

Untuk bisa mencapai integrasi perencanaan pajak internasional, penasihat pajak menyarankan langkah-langkah berikut:

  1. Mencari advis pajak dalam setiap yurisdiksi yang relevan.
  2. Mengomunikasikan semua fakta kepada setiap penasihat pajak.
  3. Menunjuk penasihat pajak tunggal untuk berkoordinasi dan menggabungkan advis dari berbagai yurisdiksi.
  4. Menjamin bahwa rencana pajak sesuai dengan bisnis. Perencanaan pajak lintas negara yang canggih tidak bisa dibeli begitu saja.
  5. Menempatkan semua analisis pajak dalam bentuk tulisan.
  6. Berhati-hati dengan dokumentasi transaksi.
  7. Mencari advis hukum berkualitas tinggi untuk setiap posisi pajak yang masuk ke dalam area abu-abu atau mungkin dianggap agresif.
  8. Pertimbangkan bagaimana perasaan Anda jika perencanaan pajak Anda muncul dalam surat kabar lokal.

PENETAPAN HARGA PENGIRIMAN INTERNASIONAL : VARIABEL-VARIABEL YANG MENYULITKAN

Penetapan harga pengiriman merupakan sumber yang cukup baru. Penetapan hargadi Amerika Serikat berkembang seiring dengan gerakan desentralisasi yang mempengaruhi banyak bisnis Amerika selama paruh pertama abad ke-20. Variabel-variabel seperti pajak, tarif, persaingan, tingkat inflasi, nilai mata uang, pembatasan pengiriman dana risiko politik dan ketertarikan mitra usaha patungan sangat menyulitkan pengambilan keputusan untuk penetapan harga pengiriman.

Pertimbangan-pertimbangan Pajak

Jika   tidak   ditiadakan   oleh   undang-undang,   keuntungan   perusahaan   biasditingkatkan dengan menetapkan harga pengiriman untuk memindahkan keuntungan darianak perusahaan yang berlokasi di negara-negara yang berpajak tinggi ke anak perusahaanyang berlokasi di negara-negara berpajak rendah. Pengiriman   intra perusahaan   didasarkan   pada   : harga   yang   terjaga   dan penetapan harga transfer.  Harga terjaga adalah salah satu pihak yang tidak terkait akan menerima barang sama atau serupa dalam situasi yang sama atau serupa. Metode-metode penetapan harga terjaga meliputi :

  1. Penetapan harga otomatis yang sebanding
  2. Penetapan harga jual kembali
  3. Penetapan harga untuk biaya tambahan
  4. Metode-metode penetapan harga lainnya

Persetujuan umum yang muncul diantara pemerintah memandang penetapan harga yang terjaga sebagai  standar   yang  tepat  dalam   menghitung  keuntungan untuk   tujuan   pajak. Namun   negara-negara   memiliki   pandangan   berbeda   dalam   menafsirkan   dan mengimplementasikan penetapan harga terjaga. Metode ini merupakan konsep tidak tetap secara internasional.

Otoritas   pajak   diseluruh   dunia   sedang   menyusun   aturan-aturan   mengenai

penetapan harga pengirtiman yang baru dan meningkatkan daya upaya. Penetapan harga

pengiriman tersebut adalah harga transfer. Dan harga transfer menjadi beban ketetapanutama yang dirancang untuk memperkecil perpajakan global yang sering menyimpangkan

sistem   kontrol   multinasional.   Ketika   setiap   cabang   perusahaan   dinilai   sebagai   pusat keuntungan   tersendiri,   kebijakan   ketetapan   harga   tersebut   bisa   menghasilkan   ukuran performa   yang   menyimpang   dimana   pada   umumnya   menjadi   konflik   antara   target perusahaan pusat dan cabang.

Perhitungan Tarif

Tarif   barang-barang   impor   juga   mempengaruhi   kebijakan   penetapan   hargatransfer  perusahaan multinasional. Jika sebuah  perusahaan mengeksport  barang kepadacabang perusahaannya yang berdomisili disebuah negara bertarif tinggi bisa mengurangibeban tarifnya dengan menekan harga barang dagangan yang dikirim kesana.

Faktor-Faktor Kompetitif

Untuk menfasilitasi pendirian  cabang   perusahaan  diluar negeri,   perusahaaninduk bisa mendukung cabang perusahaan dengan memakai faktur pada harga yang sangatrendah. Semua harga cabang perusahaan ini bisa dihilangkan secara berkala ketika cabangperusahaan memperkuat posisinya dipasar luar negeri. Sama halnya harga transfer yangrendah bisa digunakan untuk membentengi usaha yang ada dari dampak persaingan asingdi pasar lokal atau pasal lainnya: dengan kata lain, profit yang diperoleh dari suatu Negaradapat menyokong penetrasi kepasar lain. Untuk memperbaiki akses cabang perusahaan luar negeri dengan pasar modal, ketetapan harga transfer rendah untuk input dan ketetapan harga transfer tinggi untuk output bisa menyokong laporan pendapatan dan posisi keuangan. Kadang-kadang harga   transfer dapat  digunakan   untuk  melemahkan   cabang perusahaan pesaing.

Risiko Lingkungan

Perhitungan   persaingan   diluar   negeri   menuntut   beban   biaya   transfer   yang rendah untuk cabang perusahaan luar  negeri,  risiko   dari   inflasi harga tinggi mungkin sebaliknya. Inflasi mengikis daya beli kas perusahaan. Harga transfer yang tinggi untuk barang atau jasa membuat cabang perusahaan berhadapan dengen inflasi tinggi yang bisa menghanguskan semua kas yang ada di cabang perusahaan.

Perhitungan Penilaian Performa

Kebijakan  penetapan   harga   juga   dipengaruhi  oleh   dampak   dalam   tindakanmanajerial,   dan   sering   menjadi   penentu   utama   performa   perusahaan.   Jika   perusahaan cabang bebas menentukan harga transfer, para manajer mungkin tidak bisa menangani konflik antara apa yang terbaik untuk cabang perusahaan dan yang terbaik untuk perusahaan secara keseluruhan.Akan tetapi dampak bagi manajemen perusahaan malahan  mungkin akan jadi buruk jika perusahaan pusat mendikte harga transfer dan mendasari alternatif yang dipandang berwenang dan tidak beralasan. Semakin banyak keputusan yang dibuat oleh perusahaan pusat, maka profit desentralisasi kurang menguntungkan, karena manajer lokal kehilangan dorongan untuk bertindak demi keuntungan dari usaha lokal mereka.

Kontribusi Akuntansi

Manajemen akuntan bisa berperan signifikan dalam mengukur sasaran dalamstrategi   penetapan   harga   transfer.   Rintangan   adalah   menjaga   perspektif   global   ketika memetakan keuntungan dan biaya yang sesuai dengan keputusan harga transfer.Pertama yang terjadi adalah dampaknya pada keputusan dalam sistem perusahaan.

Mengukur sejumlah kesepakatan adalah sulit karena pengaruh lingkungan yang harus diperhitungkan secara kelompok, tidak secara individu. Satu hal yang jelas adalah perhitungan dangkal tentang dampak kebijakan harga transfer tinggi pada masing-masing unit dalam sistem multinasional yang tidak dapat diterima.
METODOLOGI PENENTUAN HARGA TRANSFER

Dalam suatu dunia dengan pasar yang sangat kompetitif, tidak akan menjadi masalah besar ketika hendak menetapkan harga transfer sumber daya dan jasa antarperusahaan. Harga transfer dapat didasarkan pada biaya selisih kenaikan atau harga pasar. Pengaruh lingkungan atas harga transfer juga menimbulkan sejumlah pertanyaan mengenai metodologi penentuan harga.
Pasar Versus Biaya Versus….?

Harga pasar menunjukan peluang biaya dengan suatu pemindahan yang tidakmenjual diluar  pasar,   dan kegunaan mereka   akan mendorong efisiensi kegunaan   darisumber-sumber   perusahaan   yang   jarang   digunakan.   Kegunaan   mereka   juga   disebut konsisten dengan orientasi pusat laba terdesentralisasi. Harga pasar juga menentukan mana usaha yang dapat menguntungkan dengan usaha yang tidak menguntungkan, dan lebih mudah untuk mempertahankan otoritas perpajakan sebagai rentangan harga.

Keuntungan   dari   pasar   berbasis  harga   transfer   harus   dititik   beratkan  padabeberapa kelemahan, salah satunya adalah penggunaan harga transfer tidak memberikanperusahaan keleluasaan perusahaan untuk menentukan harga untuk tujuan atau strategipersaingan. Masalah yang lebih mendasar lagi adalah seringnya tidak ada pasar menengahuntuk produk atau servis yang meragukan. Dalam perusahaan  multinasional  transaksidimana perusahaan independen tidak bertanggung jawab, seperti mengirim sebuah barangberharga,   sangat   mengandalkan   teknik   dari  cabang   perusahaan.   Biaya   berbasis  harga transfer menghasilkan banyaknya keterbatasan, karena :

  1. Mudah digunakan
  2. Berdasarkan data yang sudah ada
  3. Mudah menentukan otoritas pajak
  4. Bersifat rutin, dengan demikian membantu menghindari keretakan internal

Prinsip Arm’s-Lenght

Ciri khas multinasional adalah sebuah usaha berintegritas cabang perusahaantersebut dibawah kendali dan berbagai sumber serta tujuan secara umum. Berdasarkan pada prinsip arms length, dimana harga transfer perusahaan seolah olah terjadi antara pihak yang tidak berhubungan dalam pasar kompetitif. Beberapa metode basar dalam menetapkan harga berdasarkan arms price.

Metode Perbandingan Harga Bebas

Dalam pendekatan ini harga transfer ditentukan dengan mengacu pada harga yangdigunakan   dalam   persamaan   transaksi   antara   perusahaan   independen   atau   antara perusahaan dan partai ketiga yang tidak berhubungan.

Metode Perbandingan Transaksi Bebas

Metode ini menetapkan transfer aset tak berwujud. Mengidentifikasi patokan nilai royalti dengan mengacu pada metode harga transaksi bebas di mana aset tak berwujud yang sama atu serupa telah ditransfer. Seperti metode perbandingan harga bebas, metode ini membahas tentang perbandingan harga.

Metode Harga Penjualan Ulang

Metode ini menghitung sebuah harga arms length yang diawali dengan hargapenjualan akhir dimana barang disebutkan dijual ke partai bebas. Margin yang tidak tepat untuk menutupi   pengeluaran   dan   profit   normal   kemudian   diambil   dari   harga   ini   untuk memperoleh harga transfer antar perusahaan.

Metode Penetapan Biaya Lebih

Merupakan sebuah pendekatan bekerja maju dimana kenaikan harga ditambahkan untuk biaya transfer cabang perusahaan dalam mata uang lokal. Kewnaikan harga biasanya mencakup :

  1. Menghubungkan biaya keuangan yang berkaitan dengan biaya tambahan eksport,piutang dan asset yang digunakan
  2. Persentase biaya yang menutupi produksi, distribusi, pergudangan,pengapalan danbiaya lainnya yang berhubungan dengan usaha eksport. Sebuah penyeragaman sering dibuat untuk menggambarkan subsidi pemerintah yang dirancang untuk membuat biaya produksi kompetitif dikancah pasar internasional

Metode Perbandingan Keuntungan

Menurut metode ini keuntungan antar perusahaan pada transaksi antar partai yangberhubungan sebaiknya bisa dibandingkan dengan keuntungan pada transaksi antar partai yang tidak berhubungan yang melakukan bisnis yang sama dengan keadaan yang serupa.

Metode Pembagian Keuntungan

Metode   ini   digunakan   ketika   patokan   produk   atau   pasar   tidak   ada.   Pembagian keuntungan   yang   dihasilkan   pada   transaksi   partai   yang   berkaitan   antar   cabang perusahaan dalam gaya arms length. Satu perbedaan dalam pendekatan ini metode perbandingan   pembagian   keuntungan   membagi   keuntungan   yang   dihasilkan   oleh transaksi partai yang berkaitan menggunakan alokasi persentase keuntungan gabungan dari perusahaan bebas dengan jenis aktivitas dan transaksi yang sama.

Metode Penetapan Harga Lainnya

Kebanyakan negara yang memiliki undang-undang penetapan harga  transfer   lebih memilih metode   berbasis   transaksi   (bisa   dibandingkan   dengan   harga   bebas,   bisa dibandingkan dengan transaksi bebas, harga penjualan kembali, metode cost-plus) daripada metode berbasis keuntungan (metode membandingkan profit dan pembagian keuntungan ).

Perjanjian Penetapan Harga Lanjutan

Advance   Pricing   Agreements   (APAs)   adalah   sebuah   mekanisme   dimanaotoritas   perpajakan   dan   multinasional   dengan   sukarela   merundingkan   metodologipenetapan harga transfer yang disepakati dan mengikat kedua partai. Semua perjanjian ini mengurangi dan menghapus risiko dalam audit penetapan harga transfer, hemat waktu dan uang untuk multinasional dan otoritas pajak.

PRAKTIK PENETAPAN HARGA TRANSFER

Perusahaan multinasional dengan sangat jelas memiliki berbagai dimensi, sepertiukuran   industri,   kebangsaan,   struktur   organisasi,   tingkat   keterlibatan internasional,teknologi,  produk   atau   jasa,   dan   kondisi   bersaing.  Namun   dalam prakteknya   banyak ditemukan keseragaman dalam penetapan harga transfer.

MASA DEPAN

Teknologi dan ekonomi global menantang berbagai prinsip dimana didasarkanpada perpajakan internasional. Salah satu prinsip ini adalah setiap negara memiliki hakuntuk memutuskan bagi mereka sendiri seberapa besar penarikan pajak dari masyarakatdan bisnis kawasanya.

Pemerintah   diseluruh   dunia   mengharuskan   metode   penetapan   harga transfer berdasarkan prinsip arms lenght. Yaitu usaha multinasional dinegara berbedadikenakan pajak jika mereka adalah perusahaan independen yang menjalankan arms length satu sama lain.

Bagaimana semua pernyataan ini menyatakan perpajakan internasional? Apakah perpajakan global sesuai dengan perusahaan global? Kita telah melihat kerja sama yang lebih hebat dan berbagi informasi tentang otoritas pajak di seluruh dunia. Mode seperti ini akan terus berlanjut. Di saat yang sama, para ahli meramalkan sebuah persaingan pajak yang lebih hebat. Internet memberikan persembunyian dari pajak lebih mudah. Beberapa peneliti menganjurkan sebuah pajak kesatuan sebagai sebuah alternatif dalam menggunakan harga transfer untuk menentukan pemasukan yang wajib dikenakan pajak. Dalam pendekatan ini, keuntungan total multinasional cukup berdampak bagi negara. Kemudian setiap negara akan mengenakan pajak untuk setiap keuntungan berapapun jika sesuai. Jelasnya, perpajakan di masa depan akan menghadapi banyak tantangan dan perubahan.

SUMBER :

Frederick D.S Choi, Gary K. Meek, International Accounting, Buku 2 Edisi 6, Penerbit: Salemba Empat

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Tugas 11 Manajemen Risiko Keuangan

Nama   : Rizki Fadillah

Kelas   : 4EB12

NPM   : 26212555

            Walaupun bisnis wajarnya terkait dengan produksi dan distribusi produk dana jasa, konstribusi nyata dari ebuah bisnis kepada masyarakat adalah asumsi dan manajemen resiko. Manajer-manajer bisnis berasumsi bahwa risiko mengontrak manusia, modal fisik dan uang membentuk suatu produk atau jasa yang mungkin bisa diterima oleh masyarakat. Jika perusahaan mereka terbukti tidak berhasil, perusahaan itu bangkrut. Jika sukses, perusahaan mendapatkan keuntungan. Manajemen risko sangat menantang di level internasional terkait dengan banyaknya factor yang harus dipertimbangkan.

PENTINGNYA MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Tujuan manajemen risiko keuangan dalam tingkatan risiko  individu adalah untuk mengurangi peluang meningkatnya kerugian yang berasal dari perubahan-perubahan yang tidak diperkirakan pada harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas.

Pertumbuhan cepat layanan manajemen risiko menyatakan bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai firma dengan mengatur risiko keuangan. Selain itu, investor dan pemegang saham lainnya terus-menerus mengharapkan manajer keuangan untuk mengenali dan secara aktif melakukan manajemen risiko pasar. Jika nilai perusahaan tersebut sama dengan nilai terkini dari arus kasnya di masa depan, manajemen eksposur aktif dapat dibenarkan dengan beberapa manfaat, yaitu :

  1. Manajemen eksposur dapat membantu menstabilkan arus kas yang diinginkan suatu perushaan.
  2. Manajemen eksposur aktif memungkinkan sebuah firma untuk memfokuskan diri pada risiko bisnis utamanya.
  3. Pemilik utang, pegawai, dan pelanggan juga memperoleh keuntungan dengan adanya manajemen eksposur.
  4. Produk derivatif dapat memungkinkan dana pensiun pemimpin perusahaan untuk menikmati keuntungan yang lebih besar dengan berinvestasi pada instrument tertentu tanpa harus benar-benar membeli atau menjual instrument pokok

PERAN AKUNTANSI

Para akuntan manajemen memerankan peran penting dalam proses manajemen risiko. Mereka membantu mengenali risiko pasar yang mungkin terjadi, mengukur trade off, memberikan penjelasan atas produk-produk pencegahan risiko tertentu dan menilai keefektifan program pencegahan risiko ini.

  1. Mengenali risiko pasar

Pemetaan risiko merupakan kerangka kerja yang berguna untuk mengenali beragam jenis risiko pasar yang mungkin terjadi. Kerangka kerja dimulai dengan memeriksa hubungan antara risiko pasar dengan value drivers sebuah perusahaan dengan pesaingnya. Value driver smengacu pada kondisi keuangan utama dan perihal kinerja operasional yang mempengaruhi suatu perusahaan. Risiko pasar meliputi: risiko valuta dan risiko suku bunga, serta risiko harga komoditas dan ekuitas.

  1. Mengukur trade off

Mengukur trade off yang berhubungan dengan alternatif dalam merespon suatu risiko.Manajemen dapat memilih untuk tetap menghadapi risiko daripada melakukan pencegahan jika biaya perlindungan risiko lebih tinggi daripada keuntungannya.

  1. Manajemen risiko di dunia nilai tukar mengambang

Dalam analisis ini ditekankan pada perubahan nilai tukar. Ada tiga alasan yang mendasari hal ini, yaitu:

  • Nilai tukar merupakan bentuk risiko umum dihadapi perusahaan diberbagai negara.
  • Eksekutif keuangan yang berpengalaman menyatakan bahwa risiko valuta adalah salah satu risko eksternal yang paling sulit dan harus ditangani manajer keuangan.
  • Konsep manajemen risiko dan perlakuan akuntansi asosiasi terhadap risiko valuta asing bersifat sejajar dengan yang digunakan untuk risiko suku bunga, harga komoditas, dan harga ekuitas.

Dalam dunia nilai tukar mengambang, manajemen risiko terdiri atas:

  1. Mengantisipasi pergerakan nilai tukar
  2. Mengukur pemajanan perusahaan terhadap risiko bursa
  3. Merancang strategi perlindungan yang sesuai
  4. Membangun kembali manajemen risiko internal

Meramalkan Perubahan Nilai Tukar

Dalam mengembangakan program manajemen risiko bursa, manajer keuangan memiliki informasi tentang arah, waktu, dan besarnya perubahan nilai tukar. Jika mengetahui prospek nilai tukar, manajer keuangan dapat menyusun pengukuran pertahanan dengan lebih efektif dan efisien. Namun, ketepatan yang pasti dalam memperkirakan pergerakan mata uang masih sulit.

Akuntan harus dapat mengembangkan sistem yang dapat mengumpulkan dan memproses informasi yang tepat, lengkap mengenai segala sesuatu yang berhubungan pergerakan nilai tukar. Sistem yang menggabungkan informasi yang disediakan oleh layanan perkiraan eksternal, publikasi keuangan yang mengikuti pergerakan mata uang, dan kontrak harian dengan dealer mata uang.

Mengukur Pemajanan

Proses penyusunan permasalahan perusahaan untuk mengurangi akibat perubahan nilai tukar yang merugikan memerlukan informasi mengenai pemajanannya terhadap risiko kurs valuta asing. Eksposur valuta asing muncul ketika perubahan kurs valuta asing merubah nilai asset bersih, pendapatan, dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi tradisional akan eksposur valuta asing memusatkan pada dua jenis pemajanan besar: translasi dan transaksi.

Pemajanan translasi

Pemajanan translasi mengukur dampak perubahan kurs valuta asing terhadap kesetaraan mata uang dalam negeri dari asset dan kewajiban mata uang asing suatu perusahaan. Pemajanan translasi dapat diukur dengan mengambil perbedaan antara asset dan kewajiban mata uang asing terbuka oleh suatu perusahaan.

Kelebihan asset terbuka akan kewajiban terbuka (yaitu perihal mata uang asing yang ditranslasikan pada nilai tukar terkini) menyebabkan posisi asset terbuka bersih. Hal ini  kadang dianggap sebagai pemajanan positif. Devaluasi mata uang asing yang terhadap mata uang pelaporan menghasilkan kerugian translasi. Sebaliknya, suatu perusahaan memiliki posisi kewajiban terbuka bersih , atau pemanjanan negative, ketika kewajiban terbuka melebihi asset terbuka . dalam keadaan ini devaluasi mata uang asing menyebabkan keuntungan translasi dan revaluasi menyebabkan kerugian translasi.

Akuntansi Vs Eksposur Ekonomi

Kerangka kerja pelaporan yang telah digambarkan sebelumnya menyoroti pemajanan suatu perusahaan terhadap risiko valuta asing yang bisa terjadi kapan pun. Namun pelaporan pemajanan translasi dan pemajanan transaksi tidaklah mengukur eksposur ekonomi peusahaan yang bersangkutan. Eksposur ekonomi adalah dampak dari perubahan nilai mata uang terhadap kinerja dan arus kas perusahaan di masa yang akan datang. Dari waktu ke waktu semakin banyak perusahaan yang membedakan antara pemajanan yang statis dan pemajanan yang mengalir alami.

Dugaan eksposur ekonomi mengakui bahwa perubahan nilai tukar berdampak pada posisi kompetitif perusahaan dengan mengubah harga-harga input dan output yang berhubungan dengan harga-harga perusahaan asing pesaingnya. Misalnya, sebuah perusahaan Filipina mendapatkan buruh dan bahan produksinya dari dalam negeri. Devaluasi Filipina terhadap mata uang asing lainnya dapat meningkatkan posisi anak perusahaan. Anak perusahaan ini dapat meningkatkan ekspornya ke Australian dan Amerika Serikat karena peso yang mengalami devaluasi akan membuat barang-barang produksinya lebih murah dalam dolar Australia dan AS. Penjualan dalam negeripun dapat meningkat karena devaluasi peso akan membuat barang-barang impor lebih mahal dari mata uang lokal.

Perusahaan dapat memilih pencegahan risiko dengan cara:

  1. Memilih untuk memindahkan tempat produksi untuk mengurangi pemajanan operasional bisnis, namun kegiatan ini membutuhkan skala ekonomi yang forgoing, yang dapat mengurangi nilai pendapatan bisnis yang diharapkan.
  2. Perusahaan induk menggunakan portofolio untuk mengurangi risiko dengan memilih bisnis yang memiliki pemajanan pengganti kerugian.

Strategi Perlindungan

Setelah pemajanan valuta asing di ukur, langkah selanjutnya adalah merancang strategi pencegahan risiko yang akan mengurangi atau menghilangkan pemajanan tersebut. ada beberapa strategi untuk mengatasi pemajanan valuta asing:

  1. Lindung nilai neraca

Lindung nilai neraca dapat mengurangi pemajanan suatu perusahaan dengan menyesuaikan level dan denominasi moneter dari asset dan kewajiban perusahaan. Contohnya, meningkatnya neraca kas dalam mata uang asing dapat mengganti kerugian penurunan suku bunga dan pendapatan pada instrument pendapatan tetap dalam negeri. Metode lain untuk pencegahan risiko pemajanan positif anak perusahaan yang berlokasi di Negara mudah devaluasi adalah

  • Menjaga neraca kas mata uang lokal pada level minimum yang dibutuhkan untuk mendukung operasi tahun berjalan.
  • Mengirimkan kembali keuntungan pada perusahaan induk diatas nilai yang dibutuhkan untuk pelunasan modal.
  • Mempercepat (memimpin) pengumpulan piutang mata uang lokal yang belum dilunasi.
  • Menangguhkan (menambah lama) pembayaran utang mata uang lokal.
  • Mempercepat pembayaran mata uang luar negeri.
  • Menginvestasi kelebihan kas pada inventaris dan asset uang lokal yang sekiranya tidak akan membuat devaluasi terjadi.
  • Menginvestasikan dalam asset asing mata uang yang kuat.
  1. Pencegahan risko opeasional

Bentuk perlindungan risiko terpusat pada variable yang berpengaruh pada pendapatan dan pengeluaran mata uang asing. Peningkatan harga jual (untuk penjualan yang terfaktur dalam mata uang rentan devaluasi) dalam proporsi penurunan mata uang antisipasi dapat membantu melindungi margin kotor yang ditargetkan. Salah satunya dengan memfakturkan ke mata uang yang kuat. Lindung nilai struktural juga mencakup relokasi tempat manufaktur untuk mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan atau mengubah negara yang menjadi sumber bahan mentah dan komponen manufaktur. Namun, Pencegahan risiko neraca dan operasional mememakan biaya.

  1. Pencegahan risko kontraktual .

Ragam pencegahan risiko kontraktual telah dikembangkan untuk memberikan fleksibelitas pada manajer dan melakukan manajemen eksposur valuta asing.

Akuntansi untuk Produk Lindung Nilai

Produk lindung nilai kontraktual merupakan kontrak atau instrument keuangan yang memungkinkan penggunanya untuk mengurangi, menghilangkan, atau sebaliknya mnegalihkan risiko pasar kepada orang lain.

Pengetahuan tentang aturan-aturan menejemen akuntansi berkenaan dengan derivative merupakan hal yang penting ketika kita sedang merancang strategi lindung nilai yang efektif untuk perusahaan. Untuk memahami seberapa penting auntansi lindung nilai, kita menggambarkan beberapa praktik akuntansi lindung nilai dasar. Pertama-ama, tinjaulan komponen dasar dari laporan keuangan (pajak hilang).

Para analisis biaya berfokus pada pendapatan operasional dalam mengevaluasi seberapa baik manajemen dalam menjalankan bisnis intinya. Pendapatan bersih terdiri atas dampak pembauran dari kejadian-kejadian yang tidak biasa.

Perlakuan akuntansi pada derivatif keuangan yang mendapat sambutan secara operasional adalah menandai produk untuk dipasarkan dengan keuntungan atau kerugian yang dianggap sebagai komponen pendapatan non-operasional.

Masalah akuntansi terkait dengan produk lindung nilai terkait dengan valuta asing memiliki hubungan dengan pengakuan, pengukuran dan pengungkapan. Pengakuan memiliki arti apakah instrumen lindung nilai harus dianggap sebagai asset atau kewajiban dalam laporan keuangan.

Kontak Valuta Asing Berjangka

Pengimpor dan pengekspor biasanya menggunakan kontrak valuta asing berjangka ketika barang-barang yang akan difaktur dalam mata uanag asing dibeli dari atau dijual kepada pihak asing. Kontrak berjangka ini menjadi kompensasi atas risiko keuntungan atau kerugian transaksi ketika nilai tukar turun naik antara tanggal transaksi dan penyelesaian. Kontrak berjangka juga melindungi nilai mata uang asing antisipasi yang dapat dibayar atau dibayarkan kembali (kesepakatan mata uang asing) dan dapat digunakan untuk pertukaran yang diatur dan karenanya bersifat kurang likuid daripada kontrak-kontrak lainnya. Dengan kata lain, kontrak ini bersifat fleksibel dalam jumlah dan waktunya.

Kontak valuta asing berjangka adalah kesepakatan untuk mengirim atau menerima sejumlah mata uang asing untuk ditukar dengan mata uang dalam negeri, di tanggal yang akan datang, dengan nilai tukar yang ditentukan yang disebut dengan nilai berjangka.

Perlakuan Akuntansi Akan Kontrak Berjangka

Untung / rugi Diskon/ premi
Transaksi mata uang asing yang belum diselesaikan kesepakatan mata uang asing yang dapat diidentifikasi posisi aset(kewajiban) bersih terbuka

a.    Mata uang asing adalah mata uang fungsional

b.   Mata uang induk adalah mata uang fungsional spekulasi

Diakui dalam pemasukan saat ini

Diakui dalam pemasukan saat ini

Diungkap dalam komponen terpisah dari ekuitas terkonsolidasi

Diakui dalam pemasukan saat ini

Diakui dalam pemasukan saat ini

Diakui dalam pemasukan saat ini

Perlakuan yang sama seperti untung/rugi yang berhubungan, atau pemasukan kini

Diakui dalam pemasukan saat ini

Opsi Keuangan

Kontrak ijon keuangan (futures contract) adalah hal yang serupa dengan kontrak berjangka (forward contract). Seperti halnya kontrak berjangka, kontrak ijon merupakan kesepakatan untuk membeli atau mengirim sejumlah mata uang asing  pada tanggal di masa yang akan datang dengan harga yang ditetapkan. Kemungkinan lainnya adalah, kontrak ijon dapat memungkinkan penyelesaian kas dari pada pengiriman dan dapat dibatalkan sebelum pengiriman dengan membuat kontrak koompensasi untuk instrumen kuangan yang sama.

Cara kerja kontrak ijon, jika alpha corporation meminjam yen selama 3 bulan dan ingin melindungi dirinya dari apresiasi yen sebelum jatuh tempo, perusahaan ini dapat membeli kontrak ijon untuk menrima jumlah yen yang setara dalam 90 hari. Apresiasi yen ini dapat menyebabkan keuntungan pada kontrak ijon, menjadi kompensasi kerugian pinjeman yen.

Opsi Mata Uang

Opsi mata uang memberikan hak pada pembeli untuk membeli (tarif) atau menjual (tawar) mata uang dari penjual (penulis) dengan harga yang ditentukan (pengacau) pada atau sebelum tanggal yang ditentukan (strike). Opsi tipe Eropa hanya dapat dilaksanakan pada tanggal berakhirnya. Opsi tipe Amerika dapat dilaksanakan kapan pun hingga dan termasuk tanggal berakhirnya.

Pembeli hak tarik membayar premi  untuk opsi dan keuntungan jika harga aset pokok melebihi harga pangacau pada saat jatuh tempo. Pembeli hak tawar memperoleh keuntungan jika harga jatuh dibawah harga pengacau pada akhir periode.Opsi mata uang juga bisa digunakan untuk mengatur pendapatan. Anggaplah bahwa seorang penjual opsi meyakini bahwa nilai euro akan naik dalam waktu tertentu.

Swap Mata Uang

Swap mata uang terdiri atas perubahan kini dan nanti dari dua mata uang yang berbeda pada kurs yang ditetapkan sebelumnya. Swap mata uang memungkinkan perusahaan untuk mengakses pasar modal yang tadinya tidak dapat diakses dengan biaya yang layak. Swap mata uang juga memungkinkan sebuah perusahaan untuk menjalankan lindung nilai terhadap risiko nilai tukar yang muncul dari bisnis internasional.

Alpha Corporation (perusahaan multinasional yang berpusat di Inggris) ingin meningkatkan 10.000.000 dari utang nilai tetap dalam poundsterling Inggris untuk membiayai perusahaan baru yang didirikan di London, Alpha secara relatif belum dikenal oleh investor Inggris. Hal yang sama juga terjadi pada Beta Company yang berlokasi di Inggris. Perusahaan ini ingin membiayai anak perusahaan yang ada di New York dengan jumlah modal dolar yang serupa. Dalam situasi ini Bank Gamma dapat mengakomodasi dua perusahaan tersebut dengan melakukan swap mata uang dolar  AS/ poundsterling Inggris. Jika nilai tukar swap 1,00 dolar = 0,66 poundsterling (keduanya pada masa awal dan masa jatuh tempo); waktu swap tersebut adalah 5 tahun, dan swap ini menentukan suku bunga sebanyak 10% dalam poundsterling dan 8% dalam dolar. Pola arus kas, pada masa awal Alpha Corporation menukar 10.000.000 dolar untuk 6.600.000 poundsterling daru Beta Company. Anggaplah bunga yang dibayar pertahun. Alpha membayar 660.000 poundsterling pada Beta setiap tahun. Dan beta membayar 800.000 dolar pada Alpha.

Sebagai hasil transaski swap ini, baik Alpha Corporation dan Beta Company, Ltd. telah bisa mengakses dana dalam pasar yang secara relatif tidak bisa diakses, dan keduanya bisa mengakses biaya tanpa mengeluarkan biaya risiko nilai tukar. Perusahaan berutang pada keuntungan-keutungan komparatifnya saat melakukan pnjaman di pasar dalam negerinya, sehingga kedua perusahaan telah mendapatkan pinjaman mata uang asing dengan harga yang lebih rendah dari pada degan cara lain.

Perlakuan Akuntansi

Badan Standar Akuntansi Keuangan mengeluarkan FAS no. 133, dan diamandemen oleh FAS 138 dan diperjelas oleh FAS 149, untuk memberikan sebuah pendekatan yang menyeluruh terhadap akuntansi bagi transaksi derivative dan lindung nilai. IAS 39, yang baru-baru ini direvisi, berisi petunjuk-petunjuk sama yang memberikan, untuk pertama kalinya, panduan universal mengenai akuntansi dalam keuangan derivatif. Meski kedua ketetapan ini memiliki tujuan yang sama, standar-standar ini rincian panduan penerapannya berbeda.

Sebelum standar dibuat, standar akuntansi global untuk produk derivatif tidak lengkap, tidak konsisten dan dikembangkan secara bertahap. Sebagian besar instrument keuangan, yang sifatnya dapat dieksekusi, diperlakukan sebagai pos-pos di luar neraca. Kemudian FASB menerbitkan FAS No.133, yang diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan April 2003, untuk memberikan pendekatan tunggal yang komprehensif atas akuntansi untuk transaksi derivatif dan lindung nilai. IFRS No. 39 (revisi) berisi panduan yang untuk pertama kalinya memberikan tuntunan yang universal terhadap akuntansi untuk derivatif keuangan.

Provisi dasar standara-standar ini adalah

  1. Semua instrumen derivatif harus dilaporkan dalam neraca sebagai aset dan kewajiban. Pos-pos tersebut harus dicatat dengan nilai wajar, termasuk pos-pos yang disimpan dalam kontrak penyelenggara yang tidak dijabarkan dengan nilai yang seimbang.
  2. Laba dan rugi dari perubahan-perubahan dalam nilai yang seimbang dari instrumen derivatif  bukanlah termasuk aset dan kewajiban. Laba dan rugi secara otomatis termasuk ke dalam pendapatan jika laba dan rugi tersebut tidak berperan sebagai lindung nilai.
  3. Lindung nilai harus sangar efektif untuk memenuhi syarat perlakuan akuntansi khusus.
  4. Hubungan lindung nilai harus dicatat secara keseluruhan untuk  keuntungan pembaca laporan.
  5. Laba dan rugi lindung nilai investasi bersih mata uang asing scara langsung dilaporkan dalam pendapatan komperhensif lainnya. Laba rugi ini setelah itu diklasifikasi lagi kedalam pemasukan saat ini ketika anak perusahaan terjual atau dilikuidasi.
  6. Laba atau rugi dalam lindung nilai arus kas yang belum pasti, seperti penjualan ekspor yang diperkirakan, secara langsung dianggap sebagai elemen pendapatan komperhensif. Laba rugi termasuk pendapatan ketika transaksi yang diperkirakan memengaruhi pendapatan.

Masalah-masalah Praktis

Meskipun panduan pelaksanaan yang dikeluarkan oleh FASB dan IASB telah berperan dalam menjelaskan pengakuan dan pengukuran derivatif, beberapa masalah masih tersisa. Masalah pertama berhubungan dengan penentuan nlai wajar. Wallace memperkirakan bahwa ada 64 hitungan yang mungkin dipakai dalam mengukur perubahan nilai wajar dari risikoyang dicegah dan instrumen lindung nilai. Dia menemukan empata cara untuk mengukur perubahan nilai wajar dari risiko-risiko yang dicegah, yaitu:

  1. Nilai pasar seimbang
  2. Penggunaan nilai tukar spot-to-spot
  3. Penggunaan nilai tukar forward-to-forward
  4. Penggunaan model penetapan harga opsi

Kerumitan pelaporan keuangan juga muncu jika lindung nilai tidak dianggap begitu efektif dalam mengompensasi risiko valuta asingnya. Namun, ‘begitu efektif’ merupakan anggapan yang subjektif. Dalam teorinya, begitu efektif berarti korelasi negatif yang sempurna antara perubahan nilai atau arus kas suatu derivatif dan perubahan dalam nilai atau arus kas dari pos-pos yang nilainya dilindungi. Hal ini menunjukan lingkupan perubahan nilai derivatif yang dapat diterima.

LINDUNG NILAI ASET DAN KEWAJIBAN YANG DIAKUI ATAU KESEPAKATAN PERUSAHAAN YANG TIDAK DIAKUI

Ketika anak perusahaan asing dengan posisi asset terbuka bersih dikonsolidasi dengan perusahaan induknya, kerugian translasi akan terjadi jika mata uang asing kehilangan nilai terhadap mata uang yang digunakan perusahaan induk. Kerugian translasi juga muncul jika anak perusahaan di luar negeri memiliki posisi kewajiban terbuka bersih dan nilai mata uang asingnya meningkat terhadap mata uang induk. Satu cara untuk mengurangi kerugian semacam ini adalah dengan membeli kontrak berjangka. Strateginya adalah untuk mendapatkan keuntungan transaksi yang dicapai pada kerugian translasi kompensasi kontrak berjangka.

Sebagai contoh anggaplah bahwa anak perusahaan AS yang berlokasi di  Jepang memiliki posisi kewajiban terbuka bersih senilai JYP 135.000.000 pada 30 Sep. mata uang fungsionalnya adalah dolar. Untuk memperkecil terjadinya kerugian translasi yang dipicu oleh apresiasi yen yang tidak terduga, perusahaan induk AS membeli kontrak berjangka untuk menerima 135.000.000 yen dalam 90 hari pada nilai berjangka sebesar $0,008570. Nilai tukar pada akhir tahun adalah sebagai berikut:

30 september spot                               = $ 0,008505

30 september 90 hari berjangka          = $0,008570

31 Des spot                                                     = $0,008640

Keuntungan atas kontrak forward secara efektif telah mengimbangi devaluasi nilai peso. Perkiraan margin kotor dan laba operasi dapat dibuat. Diskon kontrak forward merupakan biaya atas lindung nilai risiko valas.

Perlakuan akuntansi yang sama dapat terjadi jika eksportir kanada tersebut melakukan perjanjian penjualan pada tanggal 1 September untuk mengirimkan barang dan menerima pebayaran sebesar Rp 1.000.000 dari importir Meksiko dalam 3 bulan ke depan, dan untuk mengirimkan barang segera dan menunggu beberapa saat untuk menerima pembayaran. Jenis kontrak wajib ini dikenal sebagai komitmen mata uang asing.

Di lain pihak, tampilan di atas juga dapat terjadi dalam bentuk perkiraan akan dilakukan penjualan ekspor. Harapan ini bukanlah hasil dari transaksi masa lalu ataupun juga bukan hasil dari komitmen penjualan perusahaan. Ini merupakan bentuk arus kas masa depan yang tidak pasti (antisipasi transaksi). Dengan demikian, keuntungan atau kerugian atas kontrak forward untuk melakukan lindung nilai terhadap perkiraan penerimaan dalam peso pada awalnya akan dicatat dalam ekuitas sebagai bagian dari laba komprehensif. Jumlah ini akan direklasifikasikan menjadi laba kini di dalam periode saat penjualan ekspor benar-benar dilakukan.

Jika pada tanggal 1 Sep sebuah perusahaan Kanada menjual dengan angsuran barang-barang kepada importir Meksiko sebesar 1 juta peso Meksiko (MXP). Perubahan nilai tukar Kanada/ Peso adalah sebesar CAD 0,13 = MXP 1. Pada 1 Des menjadi CAD 0,11 = MXP 1. Eksportir Kanada berharap menerima CAD 140.000 untuk MXP 1.000.000 yang diutangkan  jika nilai spot tetap tidak berubah hingga 1 Des. Untuk menghindari menerima kurang  dari CAD 140.000 jika peso sebelum 1 Des kehilangan nilai, eksportir Kanada melakukan kontrak berjangka pada 1 Sep  untuk mengirimkan  MXP 1.000.000 untuk dolar Kanada pada 1 Des  dengan nilai berjangka sebesar CAD 0,13 = MXP 1.

BERSPEKULASI DALAM MATA UANG ASING

Peluang muncul untuk mempertinggi pendapatan yang dilaporkan dengan menggunakan kontrak berjangka dan kontrak opsi dalam pasar valuta asing.kontrak berjangka yang dibeli ketika spekulasi dicatat di awal pada nilai berjangka. Nilai berjangka adalah indikator terbaik dari nilai spot yang akan berlaku ketika jatuh tempo.

Perlakuan akuntansi untuk instrumen mata uang asing lainnya yang dibahas adalah mirip dengan perlakuan untuk kontrak forward. Perlakuan akuntansi yang dibahas di sini berdasarkan pada sifat aktifitas lindung nilai yaitu apakah derivatif melindungi nilai komitmen perusahaan, transaksi yang akan terjadi, investasi bersih pada operasi luar negeri, dan sebagainya.

PENGUNGKAPAN

Sebelum adanya ketetapan seperti FAS 133 dan IAS 39, pengungkapan keuangan perusahaan tidak memberikan para pembaca laporan, apakah atau sejauh manakah manajemen telah menjalankan kontrak derivative. Memperkirakan dampak yang mungkin terjadi terhadap kinerja yang dilaporkan dan kompleksitas risiko yang dihadapi perusahaan merupakan hal yang sulit. Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sangatlah membantu proses perkiraan ini. Pengungkapan itu antara lain:

  • Tujuan dan strategi manajemen resiko untuk melakukan transaksi lindung nilai
  • Deskripsi pos – pos yang nilainya dilindungi.
  • Pengenalan  risiko pasar sebuah perusahaan yang dicegah.
  • Deskripsi mengenai instrumen lindung nilai.
  • Jumlah yang tidak dimasukkan dalam pengkajian keefektifan lindung nilai.
  • Pembenaran apriori bahwa hubungan perlindungan nilai  akan sangat efektif untuk meminimalkan risiko pasar.
  • Pengkajian perlindungan nilai yang berkelanjutan dari semua derivatif yang digunakan selama periode ini.

Kendali Keuangan

Strategi manajemen risiko harus mengevaluasi keefektifan dari program lindung nilai. Masukan dari sistem evaluasi yang meneluruh dapat membantu membangun pengalaman institutional dalam praktik manajemen risiko. Penaksiran kinerja dari program manajemen risiko juga memberikan informasi jika strategi yang ada tidaklah lagi sesuai.

Poin kendali keuangan

Ada beberapa area di mana sistem evaluasi dapat berjalan lancer. Area-area in terdiri atas, tetapi juga tidak terbatas pada, bendahara perusahaan, pembelian dan anak perusahaan luar negeri. Kendali bendahara perusahaan memperkirakan kinerja program manajemen risiko pertukaran total. Perkiraannya antara lain lengukur semua pemajanan yang telah diatur, menemukan lindung nilai yang digunakan, dan melaporkan hasil dari lindung nilai. Sistem evaluasi seperti ini juga melibatkan pencatatan tentang bagaimana dan seberapa jauh bendahara perusahaan membantu unit bisnis lain dalam organisasinya.

TOLOK UKUR YANG SESUAI

Tujuan dari manajemen resiko adalah untuk mencapai keseimbangan antara pengurangan resiko dan biaya-biaya. Oleh karena itulah, standar yang sesuai dan digunakan untuk menilai kinerja yang sebenarnya merupakan unsur penting dalam sistem penilaian kinerja mana pun. Took ukur ini harus ditentukan dari awal dalam program perlindungan mana pun dan harus berdasarkan pada konsep biaya peluang.

Ketika program manajemen risiko valuta asing dibuat terpusat, tolok ukur yang sesuai digunakan untuk membandingkan keberhasilan perlindungan risiko perusahaan akan menjadi program yang dapat dilaksanakan oleh manajer-manajer lokal.

Sistem Pelaporan

Sistem pelaporan resiko keuangan harus dapat merekonsiliasikan sistem pelaporan internal dan eksternal. Kegiatan manajemen resiko memiliki orientasi kedepan. Namun pada akhirnya mereka harus merekonsiliasikan dengan pengukuran potensi resiko dan akun-akun keuangan untuk keperluan pelaporan eksternal. Biasanya jatuh di bawah yurisdiksi departemen pengatur perusahaan. Pendekatan tim bersifat paling efektif dalam menentukan tujuan risiko keuangan, standar kinerja, dan sistem pengawasan serta sistem palaporan. Manajemen risiko keuangan merupakan contoh utama dari hal di mana keuangan dan akuntansi perusahaan terkait erat.

SUMBER :

Frederick D.S Choi, Gary K. Meek, International Accounting, Buku 2 Edisi 6, Penerbit: Salemba Empat

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Tugas Minggu 10 Perencanaan dan Pengendalian Manajerial

Nama   : Rizki Fadillah

Kelas   : 4EB12

NPM   : 26212555

Persaingan global bersamaan dengan berlanjutnya kemajuan teknologi secara signifikan mengubah pandangan bisnis dan persyaratan pelaporan internalnya. Banyaknya hal-hal yang mempersulit manajemen seperti berlanjutnya pengurangan rintangan dalam perdagangan nasional, berkembangnya nilai mata uang, risiko yang besar, pembatasan pembayaran dana nasional, perbedaan system pajak nasional, nilai suku bunga yang berbeda, dan pengaruh pertukaran komoditas dan harga ekuitas pada asset perusahaan, pendapatan, dan biaya modal yang beragam.

Persaingan global dan cepatnya penyebaran pengetahuan mendukung penyempitan keragaman praktik manajemen akuntansi nasional. Tekanan tambahan termasuk perubahan pasar dan teknologi, berkembangnya perusahaan swasta, biaya dan performa insentif, koordinasi operasi global melalui usaha bersama dan hubungan strategis lainnya dan tuntutan pemegang saham yang terus-menerus untuk nilai tambah inisiatif.

PERMODELAN BISNIS

Permodelan bisnis adalah penggambaran besar, dan terdiri atas perumusan, pelaksanaan, dan penilaian sebuah rencana bisnis jangka panjang. Hal ini meliputi empat dimensi kritis:

  1. Mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang berhubungan dengan kemajuan perusahaan ke depannya.
  2. Merumuskan teknik yang tepat untuk memperkirakan penilaian dan pengembangaan kemampuan perusahaan untuk memakai atau memanfaatkan semua perkembangan ini.
  3. Mengembangkan system informasi untuk mendukung pilihan-pilihan strategis.
  4. Menerjemahkan pilihan yang ada ke dalam serangkaian tindakan yang  jelas.

MATERI PERENCANAAN

Materi perencanaan berguna bagi sebuah perusahaan untuk meninjau lingkungan internal dan eksternalnya untuk mengidentifikasi ancaman dan kesempatan. Sistem bisa diterapkan untuk memperoleh informasi kondisi pesaing dan pasar. Kondisi pesaing dan pasar dianalisis Karena dampaknya yang kuat bagi status persaingan perusahaan dan profitabilitasnya.

Materi seperti ini adalah WOTS-UP. Analisis WOTS-UP adalah sebuah perubahan versi dari analisis SWOT, dimana akan selalu diperbaiki sebagai sebuah alat perencanaan strategis. Hal ini berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan yang hubungannya dengan lingkungan operasi perusahaan. Teknik ini membantu manajemen untuk menghasilkan serangkaian strategi yang bisa diterima.

PENGANGGARAN  MODAL

Global keputusan untuk berinvestasi di luar negeri adalah sebuah elemen kritis dalam strategi global bagi perusahaan multinasional. Penanaman modal luar negeri secara tidak langsung biasanya melibatkan jumlah modal yang besar dan prospek yang belum pasti. Analisis penganggaran modal membantu meyakinkan bahwa rencana strategis secara keuangan bisa diterima dan menguntungkan.

Ada metode canggih dalam keputusan penanaman modal. Prosedur ada untuk menentukan struktur modal optimum perusahaan, mengukur biaya modalnya, dan menilai investasi alternatif dalam keadaan yang belum pasti. Peraturan keputusan untuk pilihan investasi alternatif biasanya ada untuk pengurangan risiko investasi aliran dana tunai pada sebuah nilai suku bunga yang tepat yaitu beban rata-rata biaya modal perusahaan. Perusahaan meningkatkan kemakmuran pemiliknya dengan membuat nilai bersih investasi positif. Ketika menanggapi pilihan ekslusif satu sama lain, sebuah perusahaan secara masuk akal akan memilih opsi yang menjanjikan nilai bersih maksimum.

Penyesuaian model perencanaan multinasional dari tradisional telah dibentuk ke dalam tiga area pengukuran :

  1. Menentukan akibat relevan dari sebuah investasi multinasional
  2. Mengukur arus kas yang diperoleh
  3. Menghitung biaya modal multinasional

PERSPEKTIF IMBALAN KEUANGAN

Seorang manajer harus menentukan imbalan yang relevan untuk menilai sebuah peluang investasi luar negeri. Namun, imbalan yang relevan adalah sebuah masalah perspektif. Baik perspektif luar negeri maupun perspektif perusahaan induk.

Hasil dari kedua perspektif tersebut bisa berbeda secara signifikan yang berhubungan dengan:

  1. Pembatasan Pemerintah dalam repatriasi pendapatan dan modal.
  2. Biaya izin, royalty dan pembayaran lainnya yang memberikan pendapatan bagi induk bukan biaya tambahan.
  3. Nilai inflasi nasional yang berbeda
  4. Perubahan nilai mata uang luar negeri
  5. Perpajakan yang berbeda.

Seseorang mungkin berpendapat bahwa risiko dan akibat dari investasi luar negeri yang harus dinilai dari sudut pandang pemegang saham perusahaan induk domestik. Akan tetapi, bisa juga dikatakan bahwa metode seperti ini sudah tidak tepat lagi. Pertama, investor dalam perusahaan induk berasal dari komunitas seluruh dunia. Objektif investasi harus mencerminkan ketertarikan dari semua pemegang saham, tidak hanya untuk kawasan domestik. Kedua, pengamatan juga mengatakan bahwa banyak perusahaan multinasional berpandangan tentang investasi jangka panjang. Dana yang dihasilkan di luar negeri cenderung diinvestasikan kembali di luar negeri daripada dikembalikan ke perusahaan induk.Dalam situasi ini, mungkin akan lebih baik untuk mengevaluasi hasil dari pandangan Negara asal.

Sebuah solusi yang menarik adalah untuk mengakui bahwa manajer keuangan harus mencapai berbagai target, merespons investor dan organisasi non-investor dan lingkungannya. Pemerintah Negara setempat adalah seperti kelompok organisasi investasi luar negeri. Perspektif dari perusahaan induk berasumsi bahwa investasi luar negeri bisa dari Negara setempat. Mengevaluasi sebuah peluang penanaman modal dari sebuah perspektif lokal juga memberikan informasi yang berguna bagi perusahaan induk. Jika investasi luar negeri tidak menjanjikan risiko imbalan yang lebih tinggi daripada hasil pesaing lokal, pemegang saham perusahaan induk lebih baik tidak berinvestasi secara langsung dalam perusahaan lokal.

PENGUKURAN HASIL TERDUGA

Metode untuk memperkirakan arus kas yang diproyeksikan berhubungan dengan fasilitas dari Rusia sama dengan semua yang mereka gunakan untuk perusahaan domestik. Penerimaan terduga adalah berdasarkan proyeksi penjulan dan pengalaman terantisipasi. Biaya usaha dan pajak lokal serupa dengan ramalan. Kompleksitas tambahan harus diperhitungkan. Mereka meliputi:

  1. Arus kas proyek versus arus kas perusahaan induk
  2. Arus kas perusahaan induk mengikat keuangan
  3. Tunjangan keuangan
  4. Risiko politis

Proses ini juga harus memperhitungkan imbas dari perubahan harga dan pelemahan nilai mata uang pada penghasilan mata uang luar negeri yang diharapkan. Jika arus kas mata uang lokal pasti , hal ini akan sangat sederhana untuk mengukur pengaruh perubahan nilai. Disini, penurunan nilai dalam Russian Ruble yang berhubungan dengan dolar Amerika Serikat yang mengurangi ekuivalen pendapatan bunga. Perubahan nilai tukar mempengaruhi arus kas bersih . Maka, perhitungan pengaruh pengukuran nilai tukar menjadi sangat penting untuk setiap kegiatan.

Ketika sebuah pandangan perusahaan induk dipakai, arus kas pada perusahaan induk jarang mencerminkan semua yang berafiliasi di luar negeri. Arus kas yang relevan adalah semua yang berakibat langsung dengan perusahaan induk.

Sumber utama arus kas perusahaan induk termasuk utang pinjaman perusahaan induk, dividen, biaya perizinan, beban tambahan, royalti, biaya transfer untuk pembelian atau penjualan kepada perusahaan induk, dan memperkirakan nilai akhir proyek. Pengukuran dari semua arus kas ini membutuhkan sebuah pemahaman tentang perbedaan akuntansi nasional, kebijakan repatriasi pemerintah, potensi inflasi di masa depan dan nilai tukar, dan perbedaan pajak.

Perbedaan dalam prinsip-prinsip akuntansi adalah relevan jika manajer keuangan bergantung pada laporan keuangan lokal dalam memperkirakan arus kas masa depan. Ketika aturan pengukuran dipergunakan dalam mempersiapkan semua akun yang berbeda ini dari semua negara asal, perbedaan estimasi arus kas mungkin bisa terjadi. Satu contohnya adalah depresiasi berdasarkan pergantian nilai daripada biaya historis. Perbedaan ini bisa mempengaruhi pajak pendapatan perusahaan dan, arus kas.

Oleh karena itu, hal ini membutuhkan estimasi inflasi yang akan terjadi dan imbasnya pada nilai tukar yang digunakan untuk mengubah arus kas luar negeri dengan mata uang perusahaan induk. Akhirnya, ketetapan yang berhubungan dengan sumber pendapatan pajak luar negeri harus diperhitungkan.

BIAYA MODAL MULTINASIONAL

Jika investasi luar negeri dievaluasi dengan model pemotongan arus kas ini, maka sebuah pemotogan harga yang tepat harus dikembangkan. Teori penganggaran modal biasanya menggunakan biaya modal menghasilkan paling tidak mengembalikan biaya modal perusahaan. Batasan nilai ini berhubungan dengan proporsi utang dan ekuitas struktur keuangan perusahaan seperti halnya berikut ini:

Ka = ke (E/S) + ki (1-t) (D/S)

Dimana:

ka = beban rata-rata (setelah pajak) biaya modal

ke = biaya ekuitas

ki = biaya utang sebelum pajak

E = nilai ekuitas perusahaan

D = nilai utang perusahaan

S = nilai struktur modal perusahaan (E+D)

T = nilai pajak marginal

Tidaklah mudah untuk mengukur biaya modal sebuah perusahaan multinasional. Biaya modal ekuitasnya mungkin bisa dihitung dengan beberapa cara.  Satu cara yang paling populer adalh menggabungkan hasil deviden yang diharapkan dengan nilai pertumbuhan deviden yang diharpkan.

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Pengaturan sistem informasi dari sebuah perusahaan dunia sangat penting dalam mendukung strategi perusahaan, termasuk proses perencanaan yang dijelaskan di atas. Tugas ini sangat sulit, sebagai sebuah kerangka kerja multinasional yang lebih kompleks daripada sebuah kerangka kerja suatu negara.

Permasalahan Sistem

Jarak adalah sebuah kesulitan yang sangat jelas. Terkait dengan masalh geografis, komunikasi informasi formal secar umum mengganti hubungan personal antara manajer lokal dan markas manajemen. Perkambangan teknologi informasi harus mengurangi kerumitan ini, tapi tidak menghapuskannya secara penuh.

Rendahnya penyebaran dengan pemusatan yang tinggi telah digunakan oleh organisasi yang lebih kecil dengan operasi bisnis internasional yang terbatas, IS domestik harus mendominasi. Keseragaman standar data dan aplikasi mendominasi sistem IT dunia.

Penyebaran yang tinggi dengan pemusatan yang rendah adalah strategi yang digunakan oleh perusahaan multinasional dengan operasi yang berbeda secar geografis. Cabang lokal diawasi secara signifikan melalui departemen strategi IT mereka dan sistem yang berhubungan.

Mungkin tantangan yang paling besar adalah dalam menghadapi sistem spesialis adalah merancang sistem informasi perusahaan yang mengijinkan manajer keuangan mersponnya secara tepat terhadap fenomena kompetisi global. Perubahan kondisi memberikan deregulasi pasar dan pengurangan masalah tarif, perusahaan dapat mengakses pasar luar negeri baik langsung atau tidak langsung melalui usaha bersama, aliansi strategis dan penyusunan kooperatif lainnya. Akses terbuka ini menjadikan intensitas kompetitif dimana perusahaan menggunakan strategi dengan (1) melindungi penguasaan pasar setempat, (2) menembus pasar pesaing setempat untuk menyangkal penguasaan pasar dan pendapatan mereka, (3) menghasilkan penguasaan pasar yang signifikan di pasar kunci negara ketiga.

Permasalahan Informasi

Akuntan manajemen mempersiapkan berbagai macam informasi untuk manajemen perusahaa, berkisar dari pengumpulan data untuk laporan likuiditas dengan perkiraan operasional dari berbagai tipe untuk membiayai pengeluaran. Bagi setiap rangkaian data yang disebarkan, manajemen perusahaan harus menentukan waktu yang relevan dengan laporan, tingkat akurasi yang diminta, frekuensi laporan, dan biaya, dan juga keuntungan dari perisapan dan pengiriman yang tepat waktu.

Manajer yang berbeda lingkungan memiliki cara menganalisis dan memecahkan masalah yang berbeda, landasan keputusan yang berbeda, dan bersaing dalam usaha yang berbeda. Kebuthan informasi langsung adalah sebuah konsekunesi langsung. Oleh karena itu, kita memiliki permasalahan mendasar bagi perusahaan multinsional. Manajer lokal mungkin membutuhkan informasi keputusan yang berbeda daripada markas manajemen.

Masalah pokok informasi lainnya adalah pertanyaan penerjemahan. Dalam menjalankan evaluasi, para manajer di AS umumnya lebih menggunakan laporan dalam dolar AS. Oleh karena itu, laporan dari usaha multinasional AS biasanya diterjemahkan ke dalam ekuivalen dolar mereka supaya markas manajemen AS dapat mengevaluasi investasi dolarnya.

MANAJEMEN INFORMASI DAN HIPERINFLASI

Dalam lingkungan dengan inflasi tinggi, laporan keuangan disiapkan dalam penyesuaiannyya dengan FAS No. 52 yang cenderung membalikkan kenyataan dengan :

  • Menentukan atau mengecilkan pendapatan dan pembiayaan
  • Penerjemahan laporan untung dan rugi yang sulit untuk diinterpretasikan
  • Membelokkan performa perbandingan dari waktu ke waktu.

MASALAH PENGENDALIAN KEUANGAN

Sebuah pertanyaan tentang strategi dan system informasi yang telah diputuskan, pergantian perhatian pada area yang sama pentingnya dalam pengendalian keuangan dan evaluasi kerja. Pertimbangan ini sangat penting karena mereka membuat para manajer untuk

  1. Melaksanakan strategi keuangan global MNE
  2. Mengevaluasi tingkatan di mana strategi yang dipilih berperan dalam meraih target perusahaan
  3. Memotivasi manajemen dan pegawai untuk meraih target financial perusahaan seefektif dan seefisien mugkin.

Sistem kendali keuangan hasilnya, adalah system komunikasi dan pengukuran kuantitatif yang memfasilitasi pengendalian dengan cara (1) mengomunikasikan target keuangan yang tepat dalam organisasi, (2) menjelaskan criteria dan standar untuk mengevaluasi kinerja, (3) mengevaluasi kinerja, dan (4) memberitahukan deviasi antara kinerja aktual dan terencana bagi yang bertanggungjawab.

Sistem Pengendalian Multinasional Melawan Domestik

Penelitian menunjukkan bahwa system yang digunakan oleh kebanyakkan perusahaan multinasional untuk mengendalikan usaha luar negeri mereka adalah identik dengan semua system yang digunakan perusahaan domestik. Sistem pokok yang digunakan di luar negeri mencakup pengendalian financial dan permodalan serta kecenderungan untuk menggunakan standar serupa yang dikembangkan untuk mengevaluasi usaha domestik. David Hawkins menwarkan empat alasan dasr untuk hal ini :

  1. Pertimbangan pengendalian keuangan pada tahapan awal pembentukan sebuah usaha luar negeri jarang kritis.
  2. Biasanya memang lebih murah untuk memindahkan system domestic dari pada menciptakan seluruh sistem dari awal untuk usaha luar negeri.
  3. Untuk menyederhanakan persiapan dan penggabungan laporan keuangan gabungan , pengendalaian perusahaan tetap memaksa bahwa semua cabang usaha menggunakan format dan jadwal yang sama untuk mencatat dan mengirimkan data usaha dan finansial.
  4. Dewan eksekutif pembentukan sistem domestik dalam usaha luar negeri dan atasan perusahaan mereka lebih nyaman jika mereka dapat meneruskan untuk menggunakan seperti halnya sistem pengendalian domestik, karena mereka telah meraih titik tertinggi dalam manajemen dengan menguasai sistem domestik.

Penganggaran Operasional

Ketika target strategis dan anggaran modal telah ditetapkan, manajemen selanjutnya fokus pada perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka pendek mencakup penciptaan anggaran operasional atau perencanaan keuntungan di mana diperlukan dalam sebuah organisasi. Perencanaan keuntungan adalah dasar untuk memperkirakan kas manajemen, keputusan usaha, dan pola ganti rugi manajemen. Laporan pemasukan modal dari cabang usaha luar negeri pada awalnya dipindahkan ke dalam prinsip akuntansi perusahaan induk dan diterjemahkan dari mata uang lokal(Local Currency/LC)  ke dalam mata uang yang berlaku di perusahaan induk (Parent Currency/PC). Perbandingan keuntungan aktual dan profit modal dilakukan dalam mata uang perusahaan induk yang membutuhkan analisis varian secara tepat untuk memastikan bahwa penyimpangan dari anggaran bisa diketahui dengan benar demi kegiatan manajemen.

Kinerja keuangan dari usaha luar negeri bisa diukur dalam mata uang lokal, mata uang negara asal, atau keduanya. Kurs yang digunakan bisa berakibat signifikan dalam menilai performa unit usaha luar negeri dan para manajernya. Fluktuasi nilai mata uang bisa merubah untuk membalikkan keuntungan (diukur dengan kkurs lokal) menjadi kerugian (dikemukakan dalam mata uang negara asal).

Beberapa menggunakan perspektif kurs lokal karena transaksi luar negeri terjadi di lingkungan luar negeri dan dilakukan dengan kurs luar negeri. Penerjemah untung dan rugi dengan kurs luar negeri tidak dipertimbangkan ketika usaha dievaluasi dalam mata uang lokal. Semua yang menggunakan perspektif mata uang perusahaan induk berpendapat bahwa pemegang saham di negara asal pada akhirnya memperhatikan hasil dari raihan mata uang domestik, manajer luar negeri harus dinilai dengan standar yang sama.

Masalah tetap ada bahkan jika mata uang induk dianggap lebih baik untuk mengukur kinerja daripada mata uang lokal. Pada teorinya, nilai tukar antara dua negara sebaiknya sesuai pada proporsinya untuk mengubah nilai inflasi mereka yang berbeda. Pada praktiknya, perubahan dalam nilai tukar mata uang berada di belakang nilai inflasi luar negeri yang bisa mengubah kinerja pengukuran. Raihan nilai mata uang lokal dan ekuivalen dolar mereka meningkat saat inflasi membesar. Pada periode berikutnya, ketika nilai kerugian kurs valuta asing, nilai dolar dari pendapatan lokal jatuh bahkan jika pendapatan nilai mata uang lokal meningkat. Dalam keadaan ini, pengukuran dengan nilai mata uang induk memberitahukan elemen-elemen secara random dalam mengukur kinerja usaha luar negeri jika perubahan kurs valuta asing tidak seperti dalam nilai inflasi.

Pada akhirnya, harus ada yang menilai nilai unit usaha luar negeri sebagai sebuah investasi dengan kurs negara asal. Perspektif nilai mata uang induk adalah tepat untuk strategi perencanaan dan keputusan investasi jangka panjang. Akan tetapi, landasan nilai mata uang yang digunakan dalam mengevaluasi kinerja manajerial bergantung pada siapa yang menghitung kemungkinan pertukaran. Jika bendahara perusahaan mengatur resiko pertukaran, kemudian sangatlah logis untuk mengukur kinerja performa dalam mata uang lokal. Mata uang induk mengukur berlaku jika untung dan rugi pertukaran dihilangkan dalam mengevalusi para manajer asing. Jika para manajer lokal mempunyai materi untuk mengatur untung dan rugi pertukaran, mengukur performa mereka dalam nilai mata uang induk dapat dipertimbangkan.

Nilai sebanding bisa digunakan untuk mengawasi kinerja relatif anggaran. Jika kombinasi nilai tukar yang berbeda digunakan untuk menyusun anggaran dan menjalankan performa, hal ini menciptakan pembagian tanggung jawab untuk perubahan nilai tukar dan membuat tanggapan para manajer berbeda. Pertimbangan beberapa kemungkinan :

  1. Anggaran dan catatan kinerja pada nilai awal di tempat. Perubahan nilai tukar tidak berpengaruh pada kombinasi yang biasanya digunakan untuk menyusun catatan anggran dan kinerja.
  2. Nilai anggaran akhir dan catatan nilai akhir. Kombinasi ini menghasilkan hasil yang sama.
  3. Penganggaran pada nilai awal dan catatan pada nilai akhir. Manajer lokal bertanggung jawab penuh untuk perubahan nilai tukar..
  4. Catatan anggaran dan kinerja menggunakan nilai tukar terproyeksi. Sistem ini mencerminkan perpektif mata uang lokal.
  5. Anggaran pada nilai terproyeksi dan catatan pada nilai akhir. Manajer lokal tidak bertanggung jawab atas penggabungan nilai tukar. Manajer bertanggung jawab untuk (dan oleh karena itu mendorong merka untuk melindungi) perubahan nilai tukar yang tidak diharapkan.

Analisis Perubahan Nilai Tukar

Gambaran sebuah landasan untuk menganalisis perbedaan anggaran ketika tanggung jawab atas perbedaan pertukaran dibagikan antara manajemen lokal, manajemen divisi usaha internasional (variasi nilai mata uang induk), dan bendahara perusahaan (perbedaan dari nilai anggaran). Divisi internasional bertanggung jawab untuk membentengi perubahan niali tukar yang tidak diharapkan, sementara bendahara perusahaan bertanggung jawab ntuk akurasi perkiraan nilai.

Cara Menganalisis Perbedaan Nilai Tukar

Penghitungan
Tanggung Jawab Jenis Usaha Nilai Tukar Perbedaan
Mata uang lokal usaha LC Anggaran x Anggaran Mata Uang Lokal
     (Manajemen Luar Negeri) – LC Aktual x Anggaran =perbedaan usaha
Mata uang perusahaan induk  LC Aktual x Anggaran Mata uang perusahaan induk
     (Manajemen Pusat)  -LC Aktual x Aktual =perbedaan pertukaran
Perbedaan valuta asing dari anggaran LC Anggaran x Anggaran =Nilai Tukar
     (bendahara) -LC Anggaran x Aktual Selisih dari anggaran

PENETAPAN BIAYA STRATEGIS

Dalam mengendalikan biaya pada tahapan produksi, banyak perusahaan di seluruh dunia menggunakan standar sistem pembiayaan yang pada dasarnya memperkirakan seberapa besar biaya produksi dari sebuah produk sebagai dasar harga penjualan yang masuk akal. Biaya produksi sebenarnya kemudian dibandingkan dengan biaya yang diperkirakan. Perbedaan hasil antara biaya standard dan sebenarnya diuji sebagai sebuah dasar untuk bahan penilaian dalam proses produksi atau pendapatan. Proses ini bisa disimpulkan sebagai sebuah model harga dasar.

Sementara digunakan sebagai target, biaya yang diizinkan juga tidak statis. Selama produksi, biaya yang diizinkan dikurangi setiap bulannya sengan sebuah nilai pengurangan biaya yang berdasarkan pada objektif profit jangka pendek. Pada tahun-tahun selanjutnya, biaya sebenarnya dari tahun sebelumnya adalah titik awal untuk pengurangan lebih jauh lagi, dengan demikian hal ini memastikan adanya pemotongan selama mobil masih dalam produksi. Pasar dengan sistem ini, dikenal sebagai pembiayaan kaizen, secara signifikan mengurangi kepercayaan terhadap sistem pembiayaan standar tradisional. Sistem pembiayan standar mencoba untuk memperkecil perbedaan antara biaya anggaran dan biaya sebenarnya. Pembiayaan kaizen menekankan untuk melakukan apa yang penting untuk meraih tingkat performa yang diharapkan dalam kondisi pasar yang kompetitif.

Konsep Penetapan Biaya Standar versus Kaizen

Konsep biaya standar Konsep biaya kaizen
Pengendalian biaya

Berdasarkan pada kondisi produksi yang ada

Sasaran: seragam performa standar

Ketentuan standar ditetapkan tiap tahun

Analisis varian berdasarkan atas actual versus standar

Menginvestigasi ketika standar tidak tercapai

Pengurangan biaya

Berdasarkan pada peningkatan produksi yang berkesinambungan

Sasaran: mencapai target pengurangan biaya

Pengurangan biaya ditetapkan perbualn

Meneruskan perbaikan dalam metode produksi demi meraih target biaya

Analisis varian berdasarkan pengurangan biaya tetap

Menginvestigasi ketika target biaya tidak tercapai

Konsep pembiayaan strategis lainnya yang diperkenalkan oleh orang Jepang adalah perilaku pembiayaan. Dalam proses sebuah sistem pembiayaan, biaya tambahan diterapkan  untuk servis barang dan servis rutin dengan menggunakan aplikasi nilai biaya tambahan. Dari sudut pandang pembiayaan akuntansi tradisional, bioaya tambahan manufaktur dialokasikan untuk produk yang memiliki sebab-akibat.

EVALUASI PERFORMA USAHA LUAR NEGERI

Penilaian performa adalah inti untuk sebuah sistem pengendalian yang efektif. Sistem evaluasi performa tepat guna mengizinkan dewan manajemen untuk

  1. Memastikan perilaku manajerial konsisten dengan strategi prioritas.
  2. Menilai profitabilitas dari usaha yang ada.
  3. Wilayah yang tidak bekerja sesuai rencana.
  4. Mengalokasikan sumber-sumber bagi perusahan secara produktif.
  5. Mengevaluasi performa manajerial.

Penilaian perfoma usaha luar negeri harus berurusan dengan kerumitan tersebut seperti nilai tukar yang melambung, inflasi luar negri, biaya transfer, budaya antar negara yang berbeda. Dan pengaruh lain dari lingkungan stempat. Jika semua factor ini diabaikan, risikonya pada perusahaan induk akan mendapatkan pengukuran hasil usaha yang tidak tepat. Performa standar yang tidak tepat mungkin memotivasi manajer di luar negeri untuk mengambil tindakan yang tidak sejalan dengan target-target perusahaan. Akibat langsungnya adalah berkurangnya efesiensi perusahaan dan (kemungkinan) berkurangnya persaingan.

Konsistensi

Hasil survey menunjukkan bahwa hakikat penialian performa adalah untuk memastikan profitabilitas. Investasi luar negeri lainnya adalah untuk menekan biaya produksi. Alasan lain untuk memperluas ke luar negeri meliputi kebutuhan untuk

  1. Supaya tidak kehilangan pasar luar negeri pada pesaing utama.
  2. Menciptakan pasar untuk komponen-komponen dan prosuk yang bersangkutan.
  3. Menganekaregaman risiko bisnis.
  4. Mencari pangsa pasar baru.
  5. Memenuhi regulasi pemerintah.
  6. memperbesar biaya tambahan di antara unit-unit yang paling menghasilkan.

Kebanyakan objektif ini adalah strategis daripada taktis. Menekankan pada profitabilitas jangka pendek dan efesiensi  yang bisa mengalihkan perhatian dari manufaktur kritis dan strategi perusahaan dan mengasingkan perusahaan pribadi.

Kegunaan dari pengkuran performa nonfinansial untuk melengkapi pengukuran performa financial tradisional adalah konsisten dengan ide kontemporer dengan menggunakan catatan neraca (balance scorecard). Manajer cabang perusahaan harus berperan penuh dalam menetapkan semua objektif mereka.ketaatan pada target jangka panjang bisa dicapai dengan memastikan bahwa target-target peforma jangka pendek dan manajemen insentif tercapai dalam rencana strategis perusahaan.

Kinerja Unit Versus Manajer

Para manajer lokal secara jelas berpengaruh dalam melaporkan pendapatan melalui keputusan usaha mereka. Keputusan diambil di perusaan utama juga berpengaruh pada pendapatan luar negeri. Sebagai contoh, untuk melindungi nilai asset yang ada di negara yang mudah dievaluasi, bendahara perusahaan akan sering menginstruksikan unit asing untuk mengirimkan dana kepada cabang perusahaan yang berlokasi di negara dengan mata uang yang kuat.

Kebijakan dan tindakan perusahaan setempat juga secara langsung memengaruhi hasil laporan cabang perusahaan luar negeri. Rasio kapitalisasi minimum di beberapa negara sering memperbesar penanaman modal dasar yang berlawanan dengan pendapatan yang dibandingkan. Pengendalian bursa luar negeri yang membatasi ketersedian valuta luar negeri untuk membayar kebutuhan impor yang akan sering menekan performa cabang perusahaan. Pengendalian harga dan gaji juga bisa merusak laporan kinerja para manajer.

Kriteria Performa

Patokan tunggal tidak mungkin mencakup setiap actor dari performa bungan bagi markas utama manajemen. Dua criteria atau lebih criteria performa keuangan yang digunakan oleh MNC untuk menilai usaha luar ngeri mereka adalah hasil dari penanaman modal (ROI) dan performa yang dianggarkan. ROI menghubungkan pendapatan perusahaan dengan sebuah investai dasar yang jelas; performa yang dianggarkan membandingkan performa usaha dengan anggaran. Pengendalian anggaran berarti bahwa adanya perbedaan antara anggaran dan performa sebenarnya yang bisa diusut oleh manajer atau unit yang bertanggung jawab, satu penelitian klasik menunjukkan bahwa pengendalian anngaran lebih baik dari pada perbandingan ROI untuk menilai performa manajerial. Pengukuran ROI mungkin lebih tepai untuk mengukur performa unit, sementara perbandingan anggaran mungkin lebih berguna dalam menilai manajer.

Ukuran penting nonfinansial mencakup bursa saham, produk dan proses inovasi performa tepat waktu, rekewajiban produk, merespons pelanggan, pengembangan diri (diukur dalam jumlah yang dipromosikan), moral pegawai, (dipastikan dengam survey opini di tempat), dan pengukuran produktivitas. Tidak ada yang signifikan adalah performa dalam tanggung jawab social dan hubungan pemerintah setempat. Faktor nonfinansial seperti itu adalah vital untuk memastikan keberlangsungan kesuksesan di luar negeri.

Meskipun kesulitan dalam pengukuran, praktik kriteria non-finansial juga dianggap penting. Survey sebelumnya menyarankan bahwa bursa saham adalah penting, diikuti oleh produktivitas, hubungan dengan pemerintah setempat, kualitas pengendalian, serta pengembangan dan keamanan pegawai. Persoalan tambahan lainnya adalah menyangkut pengenalan dan pengukuran komponen yang relevan pada indicator aanggaran dan ROI. Keanekaragaman dalam ROI dan perbandingan anngaran yang berhubungan tepat dengan unsur-unsur pendapatn dan dasar investasi.

Ketentuan Pengkuran dan Perubahan Harga dalam Penilaian

Perancang sistem penilaian untuk usaha luar negeri juga harus menghasapi ketentuan pengukuran akuntansi. Pelaporan kembali seperti itu secara langsung memengaruhi pengukuran untuk komponen beragam ROI dan statistic kinerja penganggaran dan evaluasi kinerja. Sebuah sistem informasi internal, pengaruhnya sensitive dalam perubahan harga, memberikan landasan untuk strategi manajemen inflasi.untuk pembahasan yang lebih mendetail dari ketentuan tersebut, kami menggambarkan sebuah studi kasus yang menguji praktik penialian performa ICI, perusahaan bahan kimia raksaksa di Inggris.

PRAKTIK PENILAIAN PERFORMA : ICI

Pada saat embargo minyak pada tahun 1970-an harga minyak, bahan mentah utama ICI , terjadi Karena suatu hal, 5 kali dalam setahun. Sebagai akibatnya, dewan manajemen relah diberitahukan bahwa nilai hasil 50 persen saja sangat tidak memadai. Enam akibat yang merugikan berdasarkan sebuah pengujian akibat inflasi berdasarkan data historis yang terungkap:

  1. Biaya harga jual barang dilaporkan setara dengan penjualan
  2. Modal yang digunakan dilaporkan dengan nilai saat itu
  3. Hasilnya mungkin dari a) dan b) , hasil dari modal mungkin ditekan
  4. Perbandingan performa per divisi dengan dasar asset sama dari masa yang berbeda dianggap palsu
  5. Perbandingan performa cabang perusahaan antarnegara menjadi tidak berarti
  6. Perbandingan performa selamanya tidak akan benar

Untuk meniadakan semua penyimpangan ini, ICI menyatukan penyeragaman biaya yang ada (current-cost Adjustments-CCA) salam sistem pelaporan internalnya. ICI membagi ukuran performa mereka ke dalam dua kategori : jangka panjang (minimal satu tahun) dan jangka pendek. Penyederhanaan arus kas oleh produk dan ROI adalah ketentuan ukuran jangka panjang, dengan ukuran arus kas tersebut. ICI harus menentukan apakah sebuah produk akan memperoleh uang yang cukup untuk mangganti penggantian rencana, biaya saham perusahaan dan mengembalikan keuntungan yang cukup bagi  pertumbuhan financial. Dalam memodelkan operasinya, ICI menemukan bahwa nilai hasil CCA berbeda di setiap negara.

ICI digunakan seperti halnya pengukuran rasio ROI tentang keuntungan biaya usaha (sebelum bungan, Perpajakan dan dividen) untuk baiya asset tetap plus modal usaha bersih. Asset dinilai pada biaya pengganti bersih dari depresiasi bisnis besar, pada aliran kotor produk yang lebih kecil untuk meniadakan penyimpangan selama asset masih berlaku (contoh pembagi akan berkurang seetiap saat selama depresiasi, dengan demikian  meningkatkan tingkat pengembalian.

Di Eropa Barat, keuntungan diukur sebelum bunga dan pajak karena semua pembelanjaan ini adalah tanggung jawab perusahaan utama, dan sangatlah sulit untuk menghubungkan sebuah pinjaman dengan proyek tertentu atau menentukan pembyaran pajak sebenarnya ketika sebuah produk telah dibuat di suatu negara dan dijulal di beberapa negara liannya. Dimana performa telah dinilai dalam basis cabang perusahaan (contoh : Brasil dan Australia), keuntungan diukur setelah bunga dan pajak. Alasan ICI menggunakan ini adalah karena semua cabang perusahaan melakukan peminjaman atas nama mereka sendiri, dan keputusan investasi dipengaruhi oleh perpajakan local dan insentif pajak. Dengan menggunakan jumlah biaya ROI berlawanana dengan baiya historis pengembalian, ICI sangat menyekat ukuran pengembaliannya dari perpajakan local, insentif pajak dan inflasi.

Sementara ICI selalu menggunakan penyederhanaan ukuran performa arus kas dan ROI untuk menilai performa jangka panjang, ketentuan ukuran performa jangka panjang pendeknya adalah  untuk membandingkan hasil sebenarnya dengan anggaran, dengan bunga khusus dalam rasio keuangan, seperti margin keuntungan kotor (contoh, keuntungan sebelum biaya perusahaan).

Pengaruh Valuta Asing

Pengaruh dari perubahan nilai tukar pada performa ekonomi mungkin sangat terasa daripada dalam pengukuran akuntansi itu sendiri. Untuk benar-benar menilai pengaruh inflasi dan valuta yang rentan, dan ukuran kemampuan mereka untuk bertindak, perusahaan harus menganalisis posisi pasar persaingan mereka dan pengaruh perubahan valuta dalam pembiayaan dan penghasilan mereka dan seluruh persaingan mereka.

Menurut ICI bahwa perubahan nilai tukar lebih berpengaruh daripada kepastian pengukuran akuntansi. Analisis selanjutnya menemukan bhwa sangatlah penting untuk menentukan akibat nyata dari fluktuasi mata uang pada performa, ada pada reaksi efektif, dan menetukan sejauh mana manajer local diberi tanggung jawab untuk melindungi keuntungan yang telah dianggarkan dalam poudsterling.

STANDAR PERFORMA

Sebuah perusahaan mungkin memiliki standar tertentu, seperti ROI minimum yang diperlukan, dimana ini diterapkan pada cadangan individual dan aliran produk; atau menyusun level ROI berbeda atau standar lainnya untuk cadangan lainnya atau aliran produk. Semua standar ini mungkin disatukan ke dalam anggaran dan kemudian bisa dibandingkan dengan hasilnya.performa juga bisa diukur setiap saat.performa masa lampau biasanya signifikan dalam mengembangkan anggaran di periode berikutnya. Pada akhirnya, perusahaan bisa membandingkan performa usaha luar negri mereka sendiri dengan pesaingnya atau membandingkan unit mereka satu dengan yang lainnya.

Membandingkan performa unit usaha luar negeri terhadap semua pesaing mereka mungkin sangat berguna. Sebagai contoh, ketika pesaingnya adalah perusahaan local, masalah ketersediaan dan kecukupan data mungkin sangat penting, khususnya jika pesaingnya adalh pihak swasta. Ketika data tersedia, perbandingan mungkin akan sulit. Kebijakan harga transfer dab prinsip akuntansi pesaing mustahil untuk bisa ditentukan. Perbandingan silang menyatukan semua permasalahan ini.

Membandingkan cabang perusahaan dengan unit lain dari perusahaan induk, baik di dalam maupun di luar negeri, harus dilakukan dengan penuh perhatian, karena pertanyaan mengenai komparabilitas muncul kembali perbedaan dalam objektif cabang perusahaan secar otomatis akan membiaskan perbandingan performa kecuali dihitung secara langsung. Jika objektif perusahaan sama, perbedaan dalam risiko Negara harus diperhatikan, jika resiko yang lebih tinggi diganti dengan tingkat pengembalian yang lebih tinggi, maka sangat masuk akal untuk mengharapkan adanya keuntungan dari usaha di Negara yang lebih beresiko. Saat ini, akan tetapi, tidak ada satupun yang menyetujui formula landasan bagaimana untuk menyatukan Negara beresiko pada penilaian performa.

Penilaian performa berdasarkan pada sebuah perusahaan besar standar biasanya tidak memuaskan. Anggaran performa adalah standar perbandingan yang lebih berguna untuk bisnis multinasional. Anggaran realistis memungkinkan performa target untuk menyatukan penghitungan yang unik untuk unit tertentu. Perbandingan performa actual dengan anggaran juga memungkinkan manajemen utama untuk membedakan hasil dimana manajer cabang bisa menanganinya dengan penuh tanggung jawab untuk semua yang ada dalam kendali mereka.

Berikut adalah tujuh peringatan yang mungkin bisa menjadi pedoman yang berguna dalam menilai hasil usaha luar negri:

  1. Cabang perusahaan luar negri tidak bisa dinilai sebagai pusat keuntungan independen ketika mereka adalah komponen system multinasional.
  2. Kriteria laba modal perusahaan besar didukung oleh ukuran performa yang dikaitkan secara spesifik dengan objektif dan lingkungan dari setiap unit usaha luar negeri.
  3. Target jelas yang memperhitungkan lingkungan masing-masing internal dan eksternal cabang perusahaan harus disatukan dengan anggaran performa.
  4. Performa cabang perusahaan harus dinilai dalam hal penyimpangan dari semua objektif ini, alasan penyimpangan, dan respons manajerial untuk perkembangan yang tidak terduga.
  5. Manajer cabang perusahaan tidak bertanggung jawab untuk hasil di luar kendali mereka (di dalam dan di luar negeri).
  6. Manajer cabang perusahaan yang diukur performanya harus berperan penuh dalam menyusun target-target dimana mereka akan dinilai.
  7. Pengukuran performa ganda, financial dan non-finnsial, harus digunakan dalam menilai usaha luar negeri.

Nilai Pelaporan 

Manajer keuangan memiliki tanggung jawab yang tidak hanya untuk memastikan keluhan dengan objektif yang disebutkan tetapi untuk menyatu dalam penciptaan nilai. Penciptaan nilai memerlukan laporan baik ukuran dan proses financial maupun non-finansial yang memberikan manajer dan pemegang saham perusahaan indicator prediktif dan historis nilai pemegang saham. Penilaian ini juga mengetahui bahwa informasi yang berguna bagi manajemen merupakan minat dari para investor untuk menilai calon perusahaan mereka.

Perusahaan yang menggunakan pelaporan nilai adalah Infosys Technologies, membahas deskripsi kasus landasan pelaporan nilai perusahaan. Untuk meningkatkan transparansi mereka dengan kalangan investor, Infosys menyediakan investor dengan data yang digunakan oleh pihak internal perusahaan untuk menjaga hubungan mereka. Konsep yang menuntun pada pengungkapan tersebut dipetakan di bawah ini:

Penciptaan nilai → Penyajian nilai → Realisasi nilai

Nilai diciptakan dengan mengembangkan dan menetukan strategi usaha yang menghasilkan nilai positif bersih saat ini dari arus kas terduga. Nilai disajikan dengan melaksanakan pengendalian keuangan dan penyatuan manajemen yang efektif dari perusahaan yang beresiko.

Informasi jelas yang disediakan untuk investor yang konsisten dengan pengungkapan kerangka kerja dalam tampilan diatas mencakup informasi dalam bentuk penilaian, tambahan nilai ekonomi, asset tak berwujud, laporan posisi keuangan termasuk asset tak berwujud, laporan biaya keuangan saat ini, sumber daya akuntan, dan laporan nilai tambahan.

Perusahaan menggunakan pengukuran yang sama untuk pengukuran performa bisnis internalnya. Hal ini menjamin keseragaman antara pengukuran financial dan non-finansial yang digunakan oleh pihak dalam dan semua yang digunakan di pasar. Model informasi ini digunakan oleh Infosys sebelum hal ini dilemparkan ke public pada tahun 1993. Infosys adalah sebuah contoh yang baik dari sebuah perusahaan yang telah dengan tetap menyesuaikan dengan perubahan lingkungan bisnis internasional.

SUMBER :

Frederick D.S Choi, Gary K. Meek, International Accounting, Buku 2 Edisi 6, Penerbit: Salemba Empat

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Tugas Minggu 9 Analisis Laporan Keuangan Internasional

RIZKI FADILLAH

26212555

4EB12

TANTANGAN DAN PELUANG DALAM ANALISIS LINTAS NEGARA

Analisis keuangan lintas negara menggunakan  banyak yurisdiksi.  Seorang analis, contohnya, bisa saja memiliki kesempatan untuk meneliti sebuah perusahaan di luar negara asalnya atau membandingkan perusahaan-perusahaan dari dua negara atau lebih. Tantangan-tantangan yang unik menanti mereka yang melakukan analisis.

Sejumlah negara memiliki perbedaan yang sangat besar dalam praktik-praktik akuntansi dan auditnya, kualitas pengungkapan, sistem hukum dan undang-undang, sifat dan ruang lingkup resiko usaha, serta cara untuk menjalankan bisnis. Analisis dan penilaian keuangan internasional ditandai dengan banyak kontradiksi. Di satu sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi standar akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya daya banding informasi keuangan di seluruh dunia. Terlepas dari konradiksi yang masih terus berlanjut, hambatan untuk analisis dan penilaian keuangan internasional semakin menurun dan pandangan pada analisis secara umum masih positif. Globalisasi pasar modal, kemajuan dalam teknologi informasi dan kompetisi antar pemerintah nasional, bursa efek dan perusahaan-perusahaan untuk menarik investor dan kegiatan perdagangan yang meningkat masih terus berlanjut.

 

KERANGKA KERJA NALISIS BISNIS

Palepu, Bernard, dan Healy memberikan sebuah  kerangka kerja  yang berguna untuk analisis bisnis dan valuasi dengan menggunakan data laporan keuangan. Kerangka kerja tersebut terdiri dari empat tahap analisis, diantaranya:

  1. Analisis Strategi Usaha
  2. Analisis Akuntansi
  3. Analisis Keuangan
  4. Analisis Prospektif

 

ANALISIS STRATEGI BISNIS INTERNASIONAL

Analisis strategi bisnis merupakan langkah penting pertama dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan sebuah pemahaman kualitatif mengenai sebuah perusahaan dan para pesaingnya dalam iklim ekonomisnya. Hal ini menjamin bahwa analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan sebuah sudut padang menyeluruh. Dengan mengidentifikasi faktor pendorong laba dan resiko usaha yang utama, analisis strategi bisnis atau usaha akan membantu para analis untuk membuat peramalan yang realistis.

Ketersediaan Informasi

Analisis strategi bisnis sangat sulit dilakukan khususnya di beberapa negara karena kurang andalnya informasi mengenai perkembangan makro ekonomi. Memperoleh informasi mengenai industry juga sukar dilakukan di banyak Negara dan jumlah serta kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda. Ketersediaan informasi khusus mengenai perusahaan sangat rendah di Negara berkembang. Akhir-akhir ini banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan memperoleh modal di pasar luar negeri telah memperluas pengungkapan mereka dan secara suka rela beralih ke prinsip akuntansi yang diakui secara global seperti standar pelaporan keuangan internasional.
Rekomendasi untuk Melakukan Analisis

Batasan data membuat upaya untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi sukar dilakukan. Seringkali sering dilakukan perjalanan untuk mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimanan industry dan perusahaan sesungguhnya beroperasi, khususnya di Negara-negara pasar berkembang.

 

ANALISIS AKUNTANSI

Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menilai tingkatan dimana hasil-hasil laporan sebuah perusahaan menggambarkan realitas ekonomisnya. Para analis perlu untuk mengevaluasi kebujakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lungkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan. Para manajer perusahaan diperbolehkan untuk melakukan berbagai penilaian berhubungan dengan akuntansi karena mereka yang  paling mengetahui mengenai kondisi operasi dan keuangan perusahaan. Laba yang dilaporkan seringkali digunakan sebagai dasar evaluasi kinerja manajemen mereka.

Para manajer perusahaan diperbolehkan untuk melakukan berbagai penilaia yang berhubungan dengan akuntansi karena mereka yang paling mengetahui tentang operasi dan kondisi keuangan perusahaanya. Fleksibilitas dalam laporan keuangan penting karena mereka yang paling mengetahui tentang operasi dan kondisi perusahaanya. Fleksibilitas laporan keuangan penting dalam hal ini kerna para manajer untuk menggunakan pengukuran akuntansi yang menggambarkan keadaan operasi perusahaanya. Namun para manajer memiliki intensif untuk mengubah realitas operasional dengan menggunakan kebijaksanaan akuntansi mereka untuk mengubah laba yang dillporkan. Salah satu alasannya adalah bahwa penghasilan yang dilaporkan seringkali digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajerial mereka.

Healy dan koleganya menyarankan proses berikut untuk mengevaluasi kualitas akuntansi sebuah perusahan:

  1. Mengidentifikasi kebijakan akuntansi utama
  2. Menilai fleksibilitas akuntansi
  3. Mengevaluasi strategi akuntansi
  4. Mengevaluasi kualitas pengungkapan
  5. Mengidentifikasi potensi terjadinya masalah
  6. Menyesuaikan penyimpangan-penyimpangan akuntansi

 

Saran bagi Analis

Ketika melakukakan analisis terhadap perusahaan-perusahaan dalam negara-negara pasar berkembang, analis harus sering berdiskusi dengan direksi untuk mengevaluasi insentif dan kebijakan akuntansi laporan keuangan mereka. Banyak perusahaan di negara-negara pasar berkembang berhubungan erat, dan para manajer mungkin tidak memiliki dorongan yang kuat untuk pengungkapan yang penuh dan kredibel. Kebiajkana akuntansi di beberapa negara mungkin sama atau serupa dengan IAS, tetapi para manajer sering kali memiliki kebijaksanaan yang besar dalam bagaimana kebijakan tersebut diterapkan.

 

ANALISIS KEUANGAN INTERNASIONAL

Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja saat ini dan masa lalu sebuah perusahaan, dan untuk menilai apakah kinerjanya bisa dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas adalah alat bantu yang penting dalam analisis keuangan. Analisis rasio menggunakan perbandingan rasio antara perusahaan dan perusahaan lain dalam industri yang sama, perbandingan rasio sebuah perusahaan selama beberapa tahun atau periode keuangan lainnya, dan/atau perbandingan rasio terhadap beberapa tolok ukur yang absolut.

Analisis arus kas berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan arus keluar kas suatu perusahaan, dibedakan menurut kegiatan operasional, penanaman modal, dan pembiayaan. Para analis bisa menggunakan analisis arus kas untuk menyampaikan beragam pertanyaan tentang kinerja dan manajemen perusahaan.

 

Analisis Rasio

            Ada dua masalah yang harus dihadapi dalam menganalisis rasio dalam sebuah tatanan internasional. Pertama, apakah perbedaan prinsip-prinsip akuntansi antar negara menyebabkan keragaman yang signifikan dalam banyaknya laporan keuangan perusahaan-perusahaan dari negara yang berbeda? Kedua, bagaimana perbedaan budaya lokal dan ekonomi serta kondisi persaingan memngaruhi penafsiran ukuran akuntansi dan rasio keuangan, bahkan jika pengukuran akuntansi dari negara-negara yang berbeda diulangi untuk mencapai “komparabilitas akuntansi”?

Bukti ekstensif mengungkapkan perbedaan-perbedaan antar negara yang benar dalam profitabilitas, leverage komposisi kewajiban, dan rasio laporan keuangan lainnya dan jumlah yang merupakan hasuil dari factor-faktor akuntansi dan non akuntansi.

Sebuah penelitian sebelumnya mengenai rekonsiliasi laporan keuangan oleh emiten asing yang disusun oleh SEC cukup informasi. Sekitar separuh dari 528 emiten non AS yang diteliti mengungkapkan perbedaan yang material antara laba yang dilaporkan laporan keuangannya mereka dengan laba bersih menurut GAAP AS. Lima jenis perbedaan laporan keuangan yang diungkapkan oleh sejumlah besar emiten adalah :

  1. Depresiasi dan amortisasi
  2. Biaya yang ditangguhkan
  3. Pajak tangguhan
  4. Pensiun
  5. Translasi mata uang asing

Penelitian tersebut juga menunjukan bahwa lebih dari 2/3 emiten yang mengungkapkan perbedaan laba yang material melaporkan bahwa laba menurut GAAP AS lebih rendah dibandingkan dengan laba menurut GAAP non AS. Hampir setengah dari antaranya melaporkan perbedaan laba lebih besar dari 25%. dua puluh lima dari 87 emiten yang melaporkan bahwa laba berdasarkan GAAP AS lebih besar daripada berdasarkan GAAP non AS melaporkan perbedaan lebih besar dari 25%. Hasil yang sam juga ditemukan untuk rekonsiliasi ekuitas pemegang saham. Secara keseluruhan, bukti dalam studi SEC ini menunjukan bahwa perbedaan laporan keuangan menurut GAAP AS dan GAAP non AS sangat material untuk kebanyakan perusahaan.

 

Analisis Arus Kas

Laporan arus kas yang sangat rinci diperlukan dalam GAAP Amerika Serikat, GAAP Inggris, IFRS, dan standar akuntansi di sejumlah Negara yang jumlahnya semakin bertambah. Pengukuran yang berhubungan dengan arus kas sangat berguna   dalam analisis internasional karena tidak telalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi dibandingkan dengan pengukuran berdasarkan penghasilan.  Apabila laporan arus kas tidak disajikan, sering kali ditemukan kesulitan untuk menghitung arus kas dari operasi dan ukuran arus kas lainya dengan menyesuaikan penghasilan berdasarkan akrual.

 

Mekanisme Penanggulangan

Brown, Soybel, dan Stickney menggambarkan penggunaan uraian algoritme untuk meningkatkan perbandingan kinerja keuangan lintas negara. Mereka mengemukakan kembali kinerja operasional perusahaan-perusahaan Jepang dan Amerika Serikat pada sebuah dasar laporan yang sama. Alih-alih mengubah data Amerika Serikat menjadi dasar laporan keuangan Jepang, atau data Jepang menjadi dasar laporan Amerika Serikat, mereka menyesuaikan data Jepang dan Amerika Serikat untuk mendapatkan prinsip akuntansi yang sama.

Algoritme uraian yang cukup sederhana bisa sangat efektif. Salah satu pendekatan adalah dengan berfokus pada beberapa perbedaan laporan keuangan yang paling penting dimana tersedia informasi yang cukup untuk membuat penyesuaian yang tepat.

 

ANALISIS PROSPEKTIF INTERNASIONAL

Analisis prospektif menggunakan dua langkah : perhitungan perkiraan dan valuasi. Dalam perhitungan perhitungan perkiraan, para analisis membuat perkiraan yang jelas mengenai prospek sebuah perusahaan berdasarkan strategi bisnis, akuntansi, dan analisis keuangannya. Dalam valuasi, analis mengubah perkiraan kuantitatif menjadi perkiraan nilai sebuah peruasahaan. Valuasi digunakan secara lengkap atau jelas dalm banyak keputusan bisnis. Contohnya valuasi merupakan dasar dari rekomendasi investasi dan ekuitas analis. Dalam menganalisis penggabungan yang mungkin tercipta, perusahaan yang berpotansi untuk mengambil perusahaan lain akan memperkirakan nilai dari perusahaan yang akan diambil. Fluktuasi nilai tukar, perbedaan akuntansi, praktik dan kebiasaan bisnis bisnis yang berbeda, perbedaan pasar modal dan banyak faktor lainnya akan berpengaruh besar dalam perkiraan dan valuasi internasional

Kelipatan valuasi seperti rasio-rasio harga terhadap pengasilan dan harga-harga terhadap pembukuan seringkali digunakan untuk memperkirakan nilai sebuah perusahaan. Keyakinan pada kelipatan valuasi beranggapan bahwa harga-harga pasar mencerminkan prospek masa depan dan bahwa pemberian harga suatu perusahaan dengan operasional dan karakteristik keuangan yang sama bisa diterapkan pada perusahaan yang sedang dianalisis karena kesamaanya dengan perusahaan tersebut. Rasio harga terhadap penghasilan berbeda disetiap negara, perbedaan nasional dalam hal prinsip-prinsip akuntansi merupakan salah satu sumber potensial bagi keragaman rasio lintas negara.

 

MASALAH-MASALAH LAIN

Keempat tahapan analisi bisnis (strategi bisnis, akuntansi, keuangan dan analisi prospektif) bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut :

  1. Akses informasi
  2. Ketetapatan waktu dari informasi tersebut
  3. Batasan bahasa dan penggunaan istilah
  4. Masalah-masalah mata uang asing
  5. Perbedaan dalam jenis dan format laporan keuangan

 

Akses Informasi

Tersedianya akses-akses yang ada sangat mempengaruhi hal ini, terutama dalam sumber informasi yang tek terhingga seperi world widw web. Perusahaan di dunia saat ini sudah mempunyai situs-situs tersendiri yang memudahkan ketika akan mengakses informasi yang dibutuhkan.

 

Ketepatan Waktu Dari Informasi Tersebut

Ketepatan waktu penerbiran laporan keuangan, laporan tahunan, pengarsipan aturan dan semua yang berkaitan dengan akuntansi berbeda disetiap negara. Walaupun laporan kuartal merupakan praktik yang banyak dilakukan dibanyak negara namun tetap saja ada perbedaan. Kelambatan laporan keuangan juga bisa diperkirakan dengan membandingkan akhir tahun pembukuan dengan tanggal laporan auditnya. Variabilitas dalam ketepatan waktu informasi akuntansi menempatkan beban tambahan pada pembaca laporan keuangan asing. Beban ini sangat berat terutama pada perusahaan yang keadaan operasionalnya sering berubah. Valuasi yang berarti membutuhkan pembaruan yang konstan dari jumlah yang dilaporkan dengan menggunakan cara-cara konvensional dan di luar kebiasaan.

 

Pertimbangan Mata Uang Asing

Akun-akun yang diantaakan dalam mata uang asing menghadapkan para analis keuangan dengan dua jenis masalah. Pertama berhubungan dengan kenyamanan pembaca, yang kedua dengan isi informasi.

Sebagian besar perusahaan di seluruh dunia menyatakan akun-akun keuangan mereka dalam mata uang di mana perusahaan mereka berjalan. Bagi para pembaca di Amerika Serikat yang terbiasa dengan mata uang dolar, analisis akun yang dinyatakan dalam euro mungkin akan membuat mereka kurang nyaman. Sebuah inklinasi yang normal adalah dengan menstranslasikan neraca mata uang asing ke mata uang domestik. Namun, dalam laporan mata uang asing, untuk sebagian besar, hanya merupakan masalah dalam bentuknya saja. Rasio keuangan yang mengubah pengukuran nominal (interval) menjadi hubungan persentase merupakan kebebasan mata uang.

 

Perbedaan Format Laporan

Format neraca dan laporan penghasilan berbeda disetiap negara. Contohnya adalah dalam hal penempatan lajur akun-akun yang ada dalam laporan keuangan. Perbedaan klasifikasi juga sering terjadi contohnya adalah akumulasi penyusutan yang berbeda antara Amerika dengan Jerman. Perbedaan ini walaupun menyulitkan tetapi tidak terlalu penting karena struktur yang mendasari laporan keuangan cukup sama di seluruh dunia.

 

Batasan Bahasa Dan Istilah

Perbedaan bahasa antar negara bisa menghadirkan batasan informasi bagi para pengguna laporan keuanganSebagian besar perusahan yang berlokasi di negara-negara yang tidak menggunakan bahasa inggris cenderung menerbitkan laporan keuangannya dalam bahasa mereka sendiri. Namun, bertambahnya jumlah  perusahaan-perusahaan yang cukup besar di negara-negara ekonomi berkembang memberikan versi bahasan Inggris dari laporan tahunan mereka.

Singkatnya banyak masalah substansial yang dihadapi oleh pengguna laporan keuangan internasional. Mungkin masalah yang paling sulit merupakan translasi mata uang dan ketersediaan kredibiltas informasi keuangan. Masalah yang berhubungan dengan mata uang asing diprediksi akan terus bertambah, berbeda dengan translasi mata uang asing kredibilitas informasi keuangan berangsur-angsur akan menurun seirang banyaknya perusahaan, otoritas aturan, dan pasar bursa yang mengakui pentingnya akses penanam modal kepada informasi yang tepat waktu dan dapat dipercaya.

 

 

 

 

ANALISIS DAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN

Fungsi Pembuktian

Para auditor independen melakukan fungsi pembuktian dalam laporan keuangan. Mereka meninjau informasi keuangan yang diberikan oleh direksi suatu perusahaan dan kemudian membuktikan reliabilitas, kewajaran dan aspek-aspek kualitas lainnya. Proses ini menentukan dan mempertahankan integritas informasi keuangan tersebut.

Pertumbuhan audit sebagai profesi yang terpisah dan berbeda selama abad 19 didorong oleh perundangan di Inggris kira-kira pada tahun 1845 (persyaratan bahwa perusahaan menyimpan catatan-catatan yang harus diaudit oleh orang lain selain direktur. Dewan akuntansi pertamanya adalah Society of Accountant di Edinburgh.

Para penanam  modal dan pembaca laporan keuangan yang lain  mempertaruhkan pembuktian pada auditor profesional. Mereka bisa mengambil keputusan dengan hasil yang diharapkan lebih baik jika mereka memiliki informasi yang lebih baik.

Selain keputusan dan pengaruh minat masyarakat, audit independen membawa efisiensi kedalam proses laporan keuangan. Jika pengguna informasi keuangan harus mendapatkan informasinya sendiri dan menguji informasi per nomor , per pengguna akan menghasilkan proses yang memakan biaya yang sangat tinggi. Pembagian tanggung jawab akan sangat berguna. Direksi memiliki keuntungan komparatif dalam mempersiapkan dan menawarkan informasi keuangan yang diperlukan oleh pengguna dari luar perusahaan sedangkan auditor memiliki keuntungan komparatif dalam memastikan representasi keuangan direksi cukup terbebas dari penyimpangan. Pembuktian independen mereka memungkinkan para pembaca laporan diseluruh dunia membedakan praktik akuntansi yang diterima dan tidak diterima secara umum untuk menilai kualitas laporan keuangan pada biaya yang lebih rendah dari orang lain.

 

Laporan Audit

Pembuktian auditor biasanya disampaikan kepada para pembaca laporan keuangan melalui laporan audit. Laporan ini mengikuti  atau dalam beberapa kasus mendahului laporan keuangan utama suatu perusahaan yang ada dalam laporan tahunannya.

 

Inggris

Laporan auditor mengungkapkan tanggung jawab direktur perusahaan dan cangkupan audit, dasar pendapat dan pernyataan pendapat. Neraca, laporan penghasilan dan catatan-catatan terkait harus dilindungi undang-undangm standar audit memperluas cakupan ini hingga laporan arus kas. Pendapat auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan memberikan pandangan yang jujur dan wajar serta bahwa laporan tersebut sesuai dengan persyaratan hukum.

 

Amerika Serikat

Sebuah laporan standar 3 paragraf menunjukkan perusahaan dan laporan keuangan utama yang diaudit (jangkauan) dan menyatakan tanggung jawab direksi dan auditor. Auditor harus menunjukkan apakah audit tersebut sesuai atau tidak dengan standar audit yang diterima secara umum. Auditor harus menyatakan pendapat tentang apakah laporan keuangan tersebut dipresentasikan secara jujur dan sesuai dengan GAAP dan apakah GAAP tersebut telah diamati sehubungan dengan laporan-laporan pada tahun-tahun sebelumnya. Jika pendapatanya tidak bisa dinyatakan maka hal tersebut harus dikemukakan.

 

Swedia

Swedia Companies Act mengharuskan laporan auditor mengenai :

  1. Persiapan laporan tahunan sesuai dengan undang-undang
  2. Penggunaan neraca dan laporan penghasilan
  3. Proposal yang diajukan mencakup laporan administrasi untuk penyusunan laba atau defisit yang tidak dialokasikan
  4. Penghentian kewajiban dari anggota dewan direktur dan direktur utama.

 

Jerman

German Commercial Code menetapkan bahwa laporan auditor berisi penjelasan mengenai proses dan hasil audit, termasuk laporan direksi, perkiraan perkembangan mendatang, laporan kesesuaian dengan regulasi dan sebuah laporan yang menjelaskan sistem manajemen risiko perusahaan. Auditor harus memberikan ringkasan dari isi, jenis, dan banyaknya audit di Bestaetingungsvmerkm sebuah penilaian hasil audit, dan pernyataan apakah laporan keuangan dan laporan direksi memberikan pandangan yang jujur dan wajar atau tidak.

 

Audit dan Kredibilitas

Kredibilitas laporan audit memiliki beberapa landasan yaitu tidak terbatas pada, sumber standar audit, pelaksanaannya, profesionalisme individu atau kelompok yang melakukan audit.

Pelaksanaan standar-standar audit dan perubahan-perubahan audit terbukti sulit pada tingkat internasional. Standar yang dikembangkan secara profesional biasanya kurang memiliki kekuatan hukum, kemungkinan sanksi ekonomi dan yang lebih umum politik internasional dan pengakuan diplomatis.

Kewajiban auditor bagi pihak ketiga karena tindakan yang tidak sah menggambarkan betuk pelaksanaaan pasar. Disebagian besar negara, para auditor bisa dianggap bersalah karena kelalaian atau kecurangan yang besar. Kredibiltas audit adalah tanggung jawab orang yang melakukan audit. Para pembaca laporan keuangan harus bisa membedakan antara dua kelas akuntan. Selanjutnya adalah masalah mengenai kualifikasi dan lisensi auditor. Nilai seorang auditor terletak pada kemandiriannya dari perusahaan yang diauditnya.

 

Mekanisme Penanggulangan

Kita telah melihat bahwa laporan audit berbeda diseluruh dunia dalam isi informasinya. Kita juga telah melihat keragaman landasan yang memberikan kredibilitas fungsi pembuktian. Perbedaan tersebut mendukung panggilan untuk upaya harmonisasi internasional yang kuat dalam audit. Sebuah organisasi yang memiliki misi untuk harmonisasi standar audit global adalah IFAC.

Dengan tidak adanya harmonisasi standar audit, para anlis harus bisa memahami syarat-syarat audit yang ada di negara dengan entitas bisnis dimana laporan keuangannya sedang benar-benar diteliti. Jika hal ini gagal, mengharuskan analisis keuangan untuk perusahaan-perusahaan yang laporan-laporan keuangannya telah diaudit oleh firma audit yang baik dan terkenal karena keahlian keuangannya telah diaudit oleh firma audit yang baik dan terkenal karena keahlian profesional dan integritasnya merupakan salah satu pilihan penanggulangan.

 

Audit Internal

Audit eksternal yang aman dari sebuah entitas adlah sebuah syarat yang diharuskan untuk menjamin kredibilitas komunikasi manajemen dengan pihak-pihak luar. Namun itu sja tidak cukup, efektivitas sistem kontrol internal sama pentingnya karena sistem tersebut memberikan lebih banyak sistem “periksa dan perhitungan” yang tepat waktu daripada yang diberikan oleh auditor diluar perusahaan. Aktivitas jasa yang membentuk dan mengawasi sistem kontrol internal suatu perusahaan adalah fungsi audit internal.

Banyak penjelasan yang berhubungan dengan peningkatan internal audit , salah satunya yaitu pertum uhan komite audit dari dewan korporasi direktur yang fenomenal. Komite ini berperan aktif dalam hal pengaturan perusahaan dan sering kali menggunakan fungsi audit internal sebagai alatnya. Sehingga hal ini makin mempermudah para auditor internal.

Faktor lain yang berkontribusi terhadap pentingnya audit internal adalah pertumbuhan dalam kebutuhan kontrol perusahaan yang belum perna ada sebelumnya. Masalah keamanan yang melekat pada sistem informasi terkomputerisasi yang sekarang ini membuat audit internal efektif menjadi sebuah aktivitas yang wajib.

Faktor-aktor lain yang membantu menjelaskan pertumbuhan dan pengakuan serta pentingnya audit internal :

  1. Akuntabilitas direksi yang semakin meningkat.
  2. Meningkatnya kompleksitas organisasi (perusahaan multi nasional).
  3. Banyaknya penggabungan,akuisisi dan restrukturisasi perusahaan.
  4. Meningkatnya penggunaan pembayaran elektronik dan transfer lain untuk tujuan terlarang (pencucian uang).
  5. Kepercayaan semakin meningkat pada audit internal oleh auditor luar.
  6. Meningkatnya persyaratan regulasi kinerja audit internal yang sejajar dengan SOX.

 

Organisasi Profesional

Profesional yang berfokus pada audit internal disediakan oleh Institute of internal Auditor (IIA) bermarkas di Amerika dan memiliki keanggotaan internasional. IIA bertanggung jawab untuk :

  1. Memberikan pada tingkat internasional aktivitas perkembangan profesional yang komprehensif, standar-standar untuk praktik audit internal dan sertifikasi.
  2. Mengadakan pertemuan diseluruh dunia untuk mendidik anggotanya dan orang lain mengenai praktik audit internal.
  3. Mengumpulkan auditor internal dan memberikan pendidikan dibidang audit internal.

 

Mengembangkan Peran Audit Internal

Dalam sebuah lingkungan persaingan global, para manajer saat ini melihat pada auditor intenral dengan kahlian yang melebihi fungsi kontrol tradisonal. Firma akuntansi publik internasional yang besar dari Pricewaterhouse Coopers memberikan perintah bagi para auditor internal untuk meningkatkan nilai mereka pada perusahaan-perusahaan yang berjalan dalam dunia pasca-Enron antara lain :

  1. Meningkatkan dialog dengan direksi atas dan direktur untuk menentukan sasaran audit internal dengan nilai yang bertambah dengan jelas.
  2. Meluruskan untuk memenuhi harapan para pemegang saham utama
  3. Berpikir dan bertindak secara strategis
  4. Memperluas cakupan audit untuk mencakup “ tone set at top” perilaku direksi eksekutif untuk melindungi perusahaan
  5. Menilai dan memperkuat keahlian untuk menagudit bisnis kompleks
  6. Mengangkat teknologi dalam area beresiko tinggi
  7. Berfokus pada kemampuan manajemen resiko perusahaan
  8. Membuat proses audit menjadi dinamis
  9. Memperkuat proses jaminan kualitas
  10. Mengukur kinerja yang meningkat terhadap harapan para pemegang saham.

 

Pemikiran disini adlah jika fungsi audit internal  hanya dianggap sebagai sebuah fungsi kebijakan semata, dukungan direksi akan terus sebatas “hangat-hangat kuku” seperti yang ditnujukkan oelh pertanyaan mereka tentang biaya audit internal yang terus ada. Hal ini akan tidak baik bagi perusahaan dan konstiuante. Berbeda,  jika auditor dipandang sebagai anggota tim manajemen yang berkontribusi dan memberikan nasihat manajerial yang membantu.

 

SUMBER :

Frederick D.S Choi, Gary K. Meek, International Accounting, Buku 2 Edisi 6, Penerbit: Salemba Empat

 

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Tugas 8 Standar Audit dan Akuntansi Global

Rizki Fadillah

26212555

4EB12

SURVEI KONVERGENSI INTERNASIONAL

Manfaat Konvergensi Internasional

Pendukung konvergensi internasional menyatakan bahwa banyak manfaat yang telah dirasakan. Donald T Nicolaisen, mantan kepala akuntan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat, pada pertemuan IASB (International Accounting Standard Board) tanggal 28 September 2004 menyatakan bahwa dengan memiliki standar berkualitas tinggi dalam akuntansi, audit, dan pengungkapan akan menguntungkan investor serta akan mengurangi biaya akses masuk pasar modal seluruh dunia. Hal ini jelas menjadi dorongan bagi para badan standar akuntansi di setiap negara untuk mencoba menerapkan IFRS dikarenakan dapat berefek positif terhadap iklim investasi di negara masing-masing.

Keuntungan pelaksanaan prinsip akuntansi yang berlaku umum antara lain:

  • Standar laporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia dapat meningkatkan efisiensi dalam alokasi modal. Biaya modal akan dikurangi.
  • Para investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi. Portofolio lebih bermacam-macam dan risiko keuangan dapat dikurangi. Transparansi dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.
  •   Perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusan mengenai merger dan akuisisi area usaha.
  • Pengetahuan dan keahlian akuntansi dapat ditansfer tanpa batasan ke seluruh dunia.
  • Ide-ide terbaik yang muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkan dalam mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.

Kritik terhadap Standar Internasional

Proses menjadikan standar akuntansi menjadi standar internasional juga menuai kritik. Beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan standar akuntansi internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan harus merespon terhadap susunan tekanan nasional, politik, social, dan ekonomi yang semakin meningat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar.

Kritikus bersikeras bahwa standar internasional tidaklah cocok untuk perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang tidak terdaftar dan tanpa akuntabilitas public. Untuk mengatasi masalah ini, sebuah versi dari “big GAAP/little GAAP-(prinsip akuntansi yang berlaku umum besar/kecil)” telah disusun dengan mengacu pada standar internasional bagi perusahaan-perusahaan di seluruh dunia dan disusun mengacu pada standar yang disederhanakan bagi perusahaan-perusahaan lainnya.

Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama

            Seiring berkembangnya penerbitan dan perdagangan ekuitas di seluruh dunia, masalah-masalah yang berhubungan dengan pendistribusian laporan keuangan dalam yurisdiksi luar negeri menjadi lebih penting. Masalah-masalah tersebut dapat diselesaikan dengan adanya konvergensi internasional, yang mempermudah akses laporan keuangan untuk lintas batas negara.

            Dua pendekatan lainnya telah dimaksimalkan sebagai solusi yang sesuai bagi masalah-masalah yang berhubungan dengan pengajuan laporan keuangan lintas negara, antara lain  rekonsiliasi, dan pengakuan bersama (yang juga dikenal dengan sebutan ‘reciprocity’ –timbal balik). Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan. Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.

Evaluasi

Pertentangan mengenai harmonisasi atau konvergensi memang tidak dapat sepenuhnya diselesaikan. Opini-opini yang menentang harmonisasi memiliki manfaat tersendiri. Namun, bukti-bukti terbaru menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi akuntansi internasional mengenai akuntansi, pengungkapan, dan audit telah diterima secara luas sehingga kecenderungan konvergensi internasional akan terus berlanjut atau bahkan meningkat. Semakin banyak negara yang mulai mengadopsi IFRS secara sukarela karena banyaknya manfaat di masa mendatang. Kemajuan dalam proses harmonisasi pengungkapan dan audit dinilai mengesankan. Keberhasilan usaha-usaha konvergensi terbaru yang dilakukan oleh organisasi-organisasi internasional dapat menjadi cirri bahwa konvergensi terjadi sebagai respons alami terhadap tuntutan ekonomi.

BEBERAPA PERISTIWA PENTING DALAM SEJARAH PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL

  • 1959 , Jacob Kraayenhof, partner pendiri firma besar Eropa akuntan independen, mendesak dimulainya pembuatan standar akuntansi internasional.
  • 1961 , Groupe d’Etudes, yang terdiri atas profesional akuntan aktif, dibangun di Eropa untuk memberi saran pada pejabat Uni Eropa mengenai masalah-masalah akuntansi.
  • 1966 , Acountants International Study Group dibentuk oleh institusi profesional di Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat.
  • 1973 ,Pendirian International Accounting Standars Committee (IASC).
  • 1976 ,Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) mengeluarkan Deklarasi Inventasi yang berisi arahan mengenai “Pengungkapan Informasi”.
  • 1977 ,Pendirian International Federation of Accountans (IFAC).
  • 1977 ,Dewan Sosial Ekonomi PBB mengeluarkan laporan empat bagian tentang Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan untuk Badan Hukum Transnegara.
  • 1981 ,IASC mendirikan kelompok-kelompok penasihat organisasi non-anggota untuk memperluas usulan penyusunan standar internasional.
  • 1984 ,London Stock Exchange (LSE) mengharuskan perusahaan mematuhi standar akuntansi internasional jika tidak tergabung di Inggris dan Irlandia.
  • 1987 ,International Organization of Securities Commission (IOSCO) pada koferensi tahunannya memajukan penggunaan standar bersama dalam praktik akuntansi dan auditing.
  • 1989  ,IASC mengeluarkan draft pembukaan 32 mengenai komparabilitas laporan keuangan dan menerbitkan kerangka kerja bagi penyusunan dan penyampaian laporan keuangan.
  • 1995 ,Badan IASC dan Komite Teknis IOSCO menyetuji program kerja yang penyelesaiannya akan menghasilkan IAS yang membentuk susunan inti standar yang komprehensif. Penyelesaian standar-standar ini akan memungkinkan Komite Teknis IOSCO untuk merekomendasikan pengesahan IAS untuk menggalang modal lintas batas dan mendata tujuan-tujuan di pasar global.
  • 1995 ,Komisi Eropa mengadopsi pendekatan baru menuju penyelarasan yang memungkinkan penggunaan IAS oleh perusahaan yang ada di pasar modal internasional.
  • 1996 ,U.S Securities and Exchange Commission (SEC) mendukung tujuan IASC.
  • 1998 ,IOSCo menerbitkan “International Disclosure Standars for Cross Border Dfferings and Initial listings by Foreign Issuers.”
  • 2000 ,IOSCO menerima semua 40 standar inti yang disiapkan oleh IASC sebagai respons terhadap daftar permintaan IOSCP tahun 1993.
  • 2001 ,Komisi Eropa mengajukan peraturan yan g menuntut semua perusahaan Uni Eropa yang terdaftar di pasar regulasi untuk menyusun akun konsolidasi yang sesuai dengan IAS 2005.
  • 2001 ,Internasional Accounting Standards Board (IASB) menggantikan IASC. Standar IASB dikenal sebagai International Financial Reporting Standards (IFRS).
  • 2002 ,Mahkamah Eropa mengesahkan proposal komisi bahwa hampir semua negara Uni Eropa harus mengikuti standar IASB tahun 2005dalam laporan keuangan konsolidasi mereka.
  • 2002 ,IASB dan FASB menandatangani “Norwalk Agreement” dan konvergensi terjadi antara standar internasioanl dan standar akuntansi AS.
  • 2003 ,European Council menyetujui pengembangan Pedoman Keempat dan Ketujuh Uni Eropa yang menghilangkan inkonsistensi antara pedoman yang lama dan IFRS.
  • 2004 ,Australian Accounting Standard Board mengumumkan niatnya mengadopsi IFRS sebagai Standar Akuntansi Australia.
  • 2005 ,SEC mengajukan “peta” untuk mengenyahkan persyaratan rekonsiliasi antara IFRS dan GAAP AS SEC dan Komisi Uni Eropa kemudian menyetujui “peta” untuk menghilangkan persyaratan pada tahun 2009.
  • 2005 ,Menteri Keuangan Cina melakukan konvergensi Standar Akuntansi Cina dan IFRS tahun
  • 2006 ,FASB dan IASB menandatangi Memorandum Pemahaman yang menjadi tonggak sejarah yang harus diraih kedua badan tersebut agar dapat menunjukkan kepada SEC dan Komisi Uni Eropa level konvergensi yang dapat diterima antar GAAP AS dan IFRS.
  • 2006 ,IASB menerbitkan laporan tentang hubungan kerjanya dengan penyusun standar akuntansi lainnya.
  • 2006 ,Uni Eropa mengeluarkan laporan Pedoman Audit menurut Undang-undang menggantikan Pedoman Kedelapan.
  • 2007 ,SEC mengajukan penghapusan persyaratan rekonsiliasi bagi perusahaan-perusahaan yang menggunakan IFRS.

IKHTISAR ORGANISASI BESAR INTERNASIONAL YANG MENDUKUNG KONVERGENSI AKUNTANSI

International Accounting Standards Board (IASB)

International Accounting Standards Board (IASB), yang tadinya bernama IASC, merupakan badan penetapan standar independen untuk sektor pribadi yang didirikan pada 1973 oleh organisasi akuntansi prodesional di sembilan negara dan direstrukturisasi pada tahun 2001. Sebelum direstrukturisasi, IASC mengeluarkan 41 Standar Akuntansi Internasional (IAS) dan Kerangka Kerja dalam Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan. IASB memiliki tujuan sebagai berikut :

  1. Mengembangkan untuk kepentingan public, seperangkat standar akuntansi yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut informasi berkualitas tinggi, transparansi dan sebanding mengenai laporan keuangan dan kondisi keuangan lainnya.
  2. Memajukan penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
  3. Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan nomor (1) dan (2).
  4. Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta Standar Akuntansi International dan Standar Pelaporan Keuangan International.

Standar Inti IASC dan Persetujuan IOSCO

IASB (sebagaimana pendahulunya IASC) selama ini tengah berjuang mengembangkan standar akuntansi yang akan diterima oleh regulator sekuritas di seluruh dunia. Sebagai bagian dari usaha ini, IASC mengadopsi rencana kerja untuk menghasilkan suatu inti yang komprehensif dari standar-standar berkualitas. Pada juli 1995, Komite Teknis IOSCO menyatakan persetujuannya akan rencana kerja yang telah disusun. Standar inti pun akhirnya lengkap dengan adanya persetujuan dari IAS 39 pada Desember 1998. Tinjauan ulang IOSCO akan standar inti dimulai tahun 1999, dan pada tahun 2000 IOSCO mengesahkan penggunaan standar IASC pendataan dan penawaran lintas batas.

Struktur IASB Baru

IASB telah direstrukturisasi bertemu untuk pertama kalinya di tahun 2001. Kepengerusan IASB setelah diubah antara lain:

  • Dewan Pengawas

IASB memiliki 22 pengawas: enam dari Maerika Utara, enam dari Amerika Utara, enam dari Eropa, enam dari wilayah Asia/Pasifik, dan empat dari wilayah lainnya.

  • Badan Pengurus IASB

Badan ini membangun dan meningkatkan standar laporan dan akuntansi keuadalam dalam berbisnis.

  • Dewan Penasihat Standar

Dewan Penasihat Standar, yang anggotanya ditunjuk oleh pengawas. Tanggung jawab yang dilakukan adalah memberikan nasihat pada badan pengurus mengenai agenda dan prioritasnya, memberikan informasi pada badan pengurus mengenai gambaran kepengurusan dan individu yang ada dalam dewan ini dalam kegiatan-kegiatan pembuatan standar utama, dan memberikan nasihat lainnya kepada badan pengurus dan pengawas.

  • International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC)

IFRIC menginterpretasi penggunaan Standar Akuntansi Internasional dan Standar Laporan Keuangan Internasional dan memberikan arahan interpretasi naskah dan meninjau komentar publik mengenai naskah tersebut, serta mendapatkan persetujuan dari badan pengurus untuk menyetujui interprestasinya.

IASB mengikuti proses yang diperlukan dalam penyusunan standar akuntansi. Setiap standar, IASB biasanya menerbitkan naskah diskusi yang berisi persyaratan-persyaratan yang mungkin diajukan dalam pembuatan standar, serta berisi argument-argumen yang mendukung dan menentang setiap standar.

Pengakuan dan Dukungan bagi IASB

IFRS kini diterima secara luas di seluruh dunia. Standar tersebut digunakan oleh banyak negara sebagai dasar persyaratan akuntansi di Negara yang bersangkutan atau diadopsi secara keseluruhan, diterima oleh banyak bursa saham dan regulator yang memperbolehkan perusahaan asing dan dalam negeri untuk mengajukan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan IFRS, dan diakui oleh EC dan badan internasional lainnya.

Respon U.S. Securities and Exchange Commission terhadap IFRS

Selama tahun 1990-an, Securities and Exchange Commission (SEC) berada di bawah tekanan yang main kuat untuk membuat pasar saham AS lebih bisa diakses oleh para penerbit efek non-Amerika. Saat itu, SEC memberikan dukungan dalam laporan keuangan yang digunakan dalam pelaporan keuangan lintas batas. Namun, SECmenyatakan bahwa tiga syarat yang harus dipenuhi agar standar IASB dapat diterima :

  1. Standar tersebut harus berisi susunan inti yang terdiri atas prinsip-prinsip akuntansi yang menyeluruh dan dapat diterima secara luas.
  2. Standar tersebut harus berkualitas tinggi-standar tersebut harus dapat menunjukkan comparability dan transparansi, dan standar tersebut harus tersedia untuk pengunkapan penuh.
  3. Standar tersebut harus diterapkan dan diinterprestasikan secara teliti.

Kemudian pejabat-pejabat senior SEC menunjukkan bahwa jika IASB dan FASB membuat cukup kemajuan dalam menggabungkan standar mereka, dan jika kemajuan yang cukup telah dibuat dalam menciptakan prasarana untuk proses interpretasi dan penguatan standar akuntansi, SEC akan mempertimbangkan untuk mengijinkan anggota asing untuk berbisnis di Amerika Serikat dengan menggunakan IFRS tanpa harus melakukan rekonsiliasi dangan GAAP Amerika Serikat.

UNI EROPA

Salah satu cita-cita Uni Eropa adalah untuk mencapai penggabungan pasar keuangan Eropa. Untuk mencapai cita-citanya ini, uni Eropa telah memperkenalkan instruksi dan melaksanakan prakarsa besar untuk :

  1. Meningkatkan modal untuk basis Uni Eropa.
  2. Menetapkan kerangka hukum bersama dalam pasar sekuritas dan derivative.
  3. Mencapai satu susunan standar akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar.

Komite Eropa kemudian menyusun program besar penyelarasan hukum perusahaan segera setelah komite ini dibentuk. Pedoman Komite Eropa kini menaungi seluruh aspek hukum perusahaan. sebagian pedoman memiliki hubungan langsung dengan akuntansi. Banyak pengamat menganggap Pedoma Keempat, Ketujuh, dan Kedelapan sebagai pedoman yang terpenting jika dilihat dari segi sejarah dan isinya.

Pedoman Keempat, Ketujuh, dan Kedelapan

Pedoman Uni Eropa Keempat, yang dikeluarkan tahun 1978, merupakan susunan aturan akuntansi yang paling luas dan paling mencakuo segala hal dalam kerangka kerja Uni Eropa. Baik perusahaan negeri maupun swasta di atas kriteria ukuran minimum tertentu haruslah penuh.

Pedoman Ketujuh, yang dikeluarkan tahun 1983, membahas masalah laporan keuanagan Konsolidasi. Saat itu, laporan keuangan konsolidasi merupakan pengecualian. Laporan tersebut tadinya merupakan norma-norma di Irlandia, Belanda, dan Inggris, dan Jerman yang menuntut konsolidasi anak perusahaan Jerman.

Pedoman Kedelapan, yang dikeluarkan tahun 1984, menyentuh beragam aspek kualifikasi orang berwenang dan professional untuk melakukan audit yang secara hukum dibutuhkan (statutory). Intinya, pedoman ini menerapkan kualifikasi minimum bagi auditor. Kualifikasi ini menuntut audtor yang berpendidikan dan terlatih serta independen.

Sudahkah Penyelarasan Yang dilakukan Uni Eropa Berhasil ?

Pedoman keempat dan ketujuh memiliki dampak yang drmatis terhadap pelaporan keuangan di seluruh Uni Eropa, yang membawa akuntansi disemua negara anggotanya menuju level yang baik dan seragam. Uni Eropa menyelaraskan penyampaian akun laba dan rugi da neraca serta menambahkan informasi tambahan minimum, terutama pengungkapan dampak peraturan pajak terhadap hasil yang dilaporkan.Hal ini mempercepat perkembangan akuntansi di negara – negara Uni Eropa dan juga mempengaruhi akuntansi di negara tetangga yang bukan anggota Uni Eropa.

Namun keberhasilan usaha penyelarasan Uni Eropa menjadi perdebatan.Sebagai contoh, negara – negara anggota umumnya tidak mengesampingkan peraturan akuntansi yang ada di negara mereka saat mengadopsi pedoman Uni Eropa. Hal yang terjadi adalah, negara – negara tersebut menyesuaikan peraturan baru terhadap peraturan  mereka yang telah ada. Masalah lainnya adalah sejumlah mana negara – negara anggota mematuhi pedoman yang ada.

Masalah Pedoman Audit Statutory Uni Eropa Sarbanes – Oxley Act
Komite Audit Diharuskan untuk perusahaan yang terdaftar. Menunjuk atau membubarkan audit. Setidaknya satu anggota harus indepnden. Setidaknya satu anggot harus memiliki keahlian finansial. Diharuskan untuk perusahaan yang terdaftar. Menunjuk dan membubarkan auditor. Komite harus independen. Setidaknya satu anggota harus memiliki keahlian finansial. Juga mengharuskan prosedur bagi komplain dari pengawas.
Kontrol Internal Firma audit harus melaporkan mengenai masalah utama yang muncul dari audit, terutama kelemahan dalam control. Sama, persyaratan lebih terperinci.
Pengawasan public terhadap auditor Setiap negara anggota harus menunjuk satu badan pengawas untuk auditornya. Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB)  mengawasi audit di perusahaan negara, mendirikan standar untuk auditing, control kualitas, etik dan indepedensi firma audit.
Firma Versus rotasi rekanan Rekanan audit utama bergantu setiap tuju tahun, dengan pilihan rotasi frima audit negara anggotnya Kepala rekanan audit harus berganti setiap lima tahun.
Standar Auditing Standar Internasional tentang audit Standar PCAOB

Pendekatan Baru Uni Eropa dan Intgrasi Pasar Keuangan Eropa

Tahun 1995, Komisi Eropa mengadopsi pendekatan baru akan penyalarasan akuntansi. Pendekatan ini bernama stategi akuntansi yang baru. Komisi ini mengumumkan bahwa Uni Eropa perlu bergerak segera supaya dapat memberikan sinyal yang jelas bahwa perusahaan – perusahaan yang mencari pencatatan bursa di Amerika Serikat dan pasar dunia lainnya kana bias tetap berada dalam kerangka kerja akuntansi Uni Eropa. Komisi eropa pun menekankan bahwa Uni Eropa perlu memperkuat komitmennya pada proses penyusunan standar internasional yang menawarkan solusi yang paling efiseien dan cepat bagi perusahaann – perusahaan beroperasi dalam skala internasional.

Ditahun 2000, Komisi eropa mengadopsi stategi pelaporan keuangan yang baru. Landasan dari strategi ini adalah peraturan – peraturan yang sudah ada bahwa semua perusahaan Uni Eropa yang terdapat dalam pasar yang sudah diatur, termasuk bank, perusahaan asuransi, dan UKM, harus menyusun akun rekonsiliasi berdasarkan IFRS. UKM yang tidak terdatra dan tidak dilindungi, tetpi perusahaan – perusahaan itu dapat megadopsi IFRS dengan sukarela, terutama jika sedang mencari modal internasional.Parlemen eropa mengesahkan proposal ini, dan Dewan Uni Eropa mengadopsi perundang – undang penting tahun 2002.

Peraturan ini mempengaruhi 7000 perusahaan Uni Eropa yang tedafatr (disbanding dengan hamper 3000 perusahaan Uni Eropa yang terdaftar dan menggunakan IFRS pada tahun 2001). Peraturan ini dirancang untuk meningkatkan perdagangan lintas – batas dalam jasa keuangan guna menciptakan pasar yang digabkan secraa penuh, dengan membantu membuat informasi keuangan lebih transparan dan sebanding.

Agar menjadi terikat secara hukum, IFRS harus diadopsi oleh Komisi Eropa. Hla yang termasuk ke dalam peraturan di atas adalah mekanisme pengesahan dua tingkat yang didirikannya Komite Regulasi  Akuntansi (ARC), badan pengurus Uni Eropa yang diwakili oleh negara anggota. Pada mulanya, IFRS diberikan tinjauan dan opini teknis oleh Kelompok Penasihat Pelaporan Keuangan Eropa (EFRAG), organisasi sektor usaha yang terdiri atas auditor, penyusun, perumus standar nasional, dan lainnya.

INTERNATIONAL ORGANIZATION OF SECURITIES COMMISIONS (IOSCO)

International Organization Of Securities Commisions (IOSCO) terdiri atas regulator sekuritas yang berasal lebih dari 100 negara. IOSCO bertujuan untuk :

  • Berkerja sama bersama untuk memajukan praturan standar tinggi agar dapat memelihara pasar yang adil, efisein, dan baik.
  • Bertukar informasi tentang pengalaman setiap negara guna memajukan perkembangan pasar domestic
  • Menyatukan usaha setiap negara untuk membuat standard dan pengawasan yang tepat terhada transaksi sekuritas di setiap negara
  • Saling membantu memajukan integritas pasar dengan menerapkan standar – standar secara teliti dengan menindak segala pelanggaran
  • Saling membantu memajukan integritas pasar dengan menerapkan standar – standar secara teliti dengan menindak segala pelarangan

Secara bersama, anggota IOSCO bertanggung jawab mengatur lebih dari 90% pasar sekuritas global. Seiring makin mendunianya pasar keuangan, kerja sama lintas batas antar regulator sekuritas berubah menjadi tujuan yang penting bagi organisasi.

IOSCO telah bekerja secara ekstensifterhadap pengungkapan dan standar akuntansi internasional untuk memfasilitasi kemampuan setiap perusahaan dalam menngkatkan modal secara efisein di pasar sekuritas dunia. Thun 1998, IOSCO menerbitkan susunan standar pengungkapan non – finansial yang akhirnya memungkinkan perusahaan untuk menggunakan prospectus dalam menawarkan atau mendaftarkan saham di pasar modal besar di sleuruh dunia,.Regulator sekuritas di sleuruh dunia makin marak mengadopsi standar ini.

Komite teknis IOSCO memusatkan perhatian pada pengungkapan dan akuntansu multinasional. Tujuan utamanya adalah memfasilitasi proses dimana penerbit efek kelas dunia dapat menambah modal dimana tuntutan investor dapat terjawab. IOSCO bekerja sama dengan IASB, salah satu kegiatannya adalah menyediakan input terhadap proyek IASB. IOSCO telah mengesahkan IFRS untuk penawaran sekuritas lintas batas.

International Federatioan Of Accountants (IFAC)

Standar audit berkualitas tinggi merupakan hal yang penting untuk memastikan bahwa standar akuntansi diinterprestasikan dan diterapkan dengan teliti.

Audit eksternal di 10 negara Benua Eropa, Amerika, dan Asia. Poin-poin dibawah ini, mengenai audit (independen, eksternal) dapat dilihat.

  1. Alasan utama dari audit eksternal ini beragam di seluruh dunia
  2. Tanggung jawab auditor beragam diseluruh kota
  3. Orang yang dapat melakukan audit, bermacam-macam di seluruh dunia
  4. Negara-negara sekarang ini telah mengambil langkah untuk mempererat control akan profesi audit
  5. Auditor menghadapi tanggung jawab yang makin tinggi untuk meningkatkan penguasaan badan hukum

Tugas professional IFAC dilakukan melalui badan penyusunan standard an panitia kerja. Badan penyusun standar IFAC adalah :

  • International Accounting Education Standards Board
  • International Auditing and Assurance Standards Board
  • International Ethics Standards Board for Accountants
  • International Public Sector Accounting Standards Board

Panitian Kerja IFAC adalah sebagai berikut :

  • Panel Penasihat Pemenuhan
  • Komite Negara Berkembang
  • Komite Pencalonan
  • Komite Akuntan Profesional dalam bisnis
  • Komite Usaha Kecil Menengah
  • Komite Auditor Transnegara

Badan Standar Asuransi dan Auditing Internasional IFAC mengeluarkan Standar Internasional tentang Auditing (ISA), yang disusun ke dalam kelompok-kelompok di bawah ini :

  • Pengenlan Kerja
  • Prinsip dan Tanggung Jawab Umum
  • Perkiraan Risiko dan Respon terhadap Resiko yang telah diperkirakan
  • Bukti Audit
  • Penggunaan Kerja Lainnya
  • Area Khusus

IFAC memiliki hubunganyang dekat organisasi internasional lainnya, seperti IASB dan IOSCO. Laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan yang makin banyak itu diaudit sesuai dengan Standar International IFAC tentang Auditing. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, semua audit laporan keuangan di Uni Eropa harus mengikuti ISA.

KELOMPOK KERJA PARA AHLI ANTARPEMERINTAHAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA DALAM INTERNATIONAL STANDARDS OF ACCOUNTING AND REPORTING (ISAR)

ISAR didirikan tahun 1982 dan satu-satunya kelompok kerja antar pemerintahan yang berdedikasi terhadap akuntansi dan auditing pada level badan hukum. ISAR membahasa dan menerbitkan praktik terbaik, termasuk yang direkomendasikan oleh IASB.

ISAR merupakan pedukung awal pelaporan lingkungan, dan prakarsa terkini difokuskan terhadap penguasaan dan akuntansi badan hukum oleh perusahaan kecil menengah. ISAR juga telah melakukan proyek bantuan teknis di sejumlah wilayah, Uzbekistan, serta merancang dan mengembangkan program pembelajaran akuntansi jarak jauh di wilayah Afrika yang berbahasa Prancis. ISAR Update diterbitkan dua kali dalam setahun.

ORGANIZATION FOR ECONOMIC COOPERATION AND DEVELOPMENT (OECD)

            OECD merupakan organisasi internasional yang terdiri atas 30 negara perekonomian pasar. Badan pengurus OECD bernama Dewan OECD dan memiliki jaringan sekitar 200 komite dan kelompok pekerja. OECD memublikasikan Tren Pasar Keuangan dua kali setahun, yang menilai tren dan prosepek di pasar keuangan nasinal dan internasional dalam wilayah OECD. Deskripsi dan analisis struktur dan peraturan pasar sekuritas sering kali dipublikasikan baik sebagai publikasi OECD atau sebagai fitur istimewa dalam Tren Pasar Keuangan. Kegiatan pentingnya adalah memajukan pengaturan yang baik di sektor negara maupun swasta.

KESIMPULAN

Banyak orang sekarang yakin bahwa penggabungan internasional merupakan hal yang penting untuk mengurangi peraturan yang merintangi sehingga menjadikan usaha penggalangan modal lintas batas lebih mudah.Perdebatan sekarang tidak lagi mengenai bagaimana melakukan penggabungan atau apakah harus melakukan penggabungan. Meskipun perbedaan negara dalam faktor lingkungan yang mempengaruhi perngembangan akuntansi (misalnya system pemguasaan dan keuangan badan hokum) masih aka nada, sistm pelaporan keuangan akan bergabung sering dengan pasar modal internasional yang lebih berorientasi pada investor. Badan standar akuntansi internasional sedang berada di pusat pergerakannya.Sekarang ini, sulit untuk menangani masalah peratuan dalam psar modal dan bursa saham tanpa mempertimbangkan penggabungan prinsip akuntansi, pegungkapan dan atau audit.

SUMBER :

Frederick D.S Choi, Gary K. Meek, International Accounting, Buku 2 Edisi 6, Penerbit: Salemba Empat

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Tugas 7 Pelaporan keuangan dan perubahan harga

Rizki fadillah

26212555

4eb12

PENGERTIAN PERUBAHAN HARGA

Untuk memahami makna istilah perubahan harga (changing prices), harus dibedakan antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik, yang keduanya masuk dalam istilah perubahan harga itu.

Pergerakan harga umum

Suatu perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Unit-unit moneter memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian daya beli. Kenaikan harga secara keseluruhan disebut inflasi (inflation), sedangkan penurunan harga disebut deflasi (deflation).

Pergerakan harga khusus

Perubahan harga khusus timbul ketika harga barang atau jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran.

MENGAPA LAPORAN KEUANGAN DI MASA PERUBAHAN HARGA BERPOTENSI MENYESATKAN?

Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jaang mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang dinyatakan lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba yang dinilai lebih tinggi. Nilai aktiva yang dinyatakan lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba yang dinilai lebih tinggi. Dari sudut pandang manajemen, ketidakakuratan pengukuran ini mendistorsi:

  1. Proyeksi keuangan berdasarkan waktu historis yang belum disesuaikan.
  2. Anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja
  3. Data kinerja yang gagal menahan pengaruh inflasi yang tidak terkendali.

Sebalikanya, pendapatan yang dibesarkan dapat menimbulkan:

  • Kenaikan pajak yang sebanding.
  • Permintaan dividen lebih banyak dari pemegang saham.
  • Tuntutan kenaikan gaji dari karyawan .
  • Kebijakan yang merugikan dari pemerintah tuan rumah (misalnya yang dibebankan atas kelebihan laba)

Kegagalan untuk menyesuaikan data keuangan perusahaan terhadap perubahan dalam daya beli unit moneter juga menimbulkan kesulitan bagi pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan kinerja operasi perusahaan yang dilaporkan.

Fungsi  mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit yaitu :

  1. Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi suatu perusahaan. Para pengguna tidak memiliki informasi yang lengkap mengenai faktor-faktor ini.
  2. Penanganan masalah yang diakibatkan oleh perubahan harga bergantung pada pemahaman yang akurat atas permasalahan tersebut. Pemahaman yang akurat memerlukan kinerja usaha yang dilaporkan dalam kondisi-kondisi yang memperhitungkan pengaruh perubahan harga.
  3. Pernyataan manajer mengenai permasalahan yang disebabkan oleh perubahan harga lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan informasi keuangan yang membahas masalah-masalah tersebut.

JENIS-JENIS PENYESUAIAN INFLASI

Rangkaian statistik yang bertujuan mengukur perubahan harga umum maupun khusus biasanya tidak berjalan secara bersamaan. Tiap perubahan harga memiliki pengaruh yang berlainan terhadap pengukuran posisi keuangan dan kinerja operasional dari suatu perusahaan dan diterangkan menurut tujuan yang berlainan pula.

PENYESUAIAN TINGKAT-HARGA UMUM

Jumlah mata uang yang disesuaikan dengan perubahaan tingkat harga (daya beli) umum disebut mata uang tetap-biaya historis atau setara daya beli umum. Jumlah mata uang yang belum disesuaikan disebut jumlah nominal. Sebagai contoh, di masa terjadinya kenaikan harga, aset berumur panjang yang dinyatakan dalam neraca dengan biaya perolehan awalnya disajikan dalam mata uang nominal. Jika biaya historisnya dialokasikan untuk laba tahun berjalan (dalam bentuk beban penyusutan), maka pendapatan, sebagai indikator daya beli, disesuaikan dengan biaya yang menunjukkan daya beli (yang lebih tinggi) untuk tahun sebelumnya ketika aset tersebut dibgeli. Oleh karena itu, jumlah nominal harus disesuaikan dengan perubahan daya beli umum uang agar sebanding dengan transaksi di tahun berjalan.

PENYESUAIAN BIAYA-KINI

Model biaya-kini berbeda dengan akuntansi konevensional dalam dua aspek, yaitu:

  1. Aset dinilai pada biaya kininya ketimbang biaya historisnya.
  2. Laba didefinisikan sebagai kekayaan bersih setelah pajak dari perusahaan, yaitu jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan perusahaan disuatu periode  (tidak termasuk pertimbangan pajak) sambil tetap mempertahankan kapasitas produksi atau modal fisiknya.

BIAYA KINI DISESUAIKAN DENGAN TINGKAT-HARGA UMUM

Opsi pelaporan ketiga yang bertujuan untuk menerangkan perubahan harga ini menggabungkan karakteristik model tingkat-harga umum dan model biaya-kini yang telah dibahas di paragaraf-paragraf terdahulu. Pengukuran ini, yang disebut sebagai model biaya-kini yang disesuaikan dengan tingkat harga, menggunakan indeks harga umum maupun khusus.

Ciri khas dari model biaya-kini yang disesuaikan dengan tingkat harga adalah pengungkapan perubahan biaya kini dari aset nonmoneter perusahaan setelah dikurangi inflasi. Tujuannya adalah untuk memperlihatkan bagian perubahan nilai aset non moneter yang melebihi atau kurang dari perubahan daya beli umum.

Kebijakan akuntansi:

  1. Dasar Penyajian
  2. Komparabilitas
  3. Persediaan
  4. Aset Tetap
  5. Penyusutan
  6. Penyajian ulang ekuitas pemegang saham
  7. Defisit atas penyajian ulang ekuitas pemegang saham
  8. Laba atau rugi dari posisi moneter

PENDEKATAN TERHADAP AKUNTANSI INFLASI DI BEBERAPA NEGARA
Amerika Serikat

Pada tahun 1970, FASB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (Statement of Financial Accounting Standards-SFAS) No. 33 Berjudul ”Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga”, pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang memiliki persediaan dan aktiva tetap yang bernilai lebih dari $125 juta atau total aktiva lebih dari $1 miliar, untuk selama lima tahun mencoba melakukan pengungkapan daya beli konstan biaya historis dan daya beli konstan biaya kini. Pengungkapan ini lebih bersifat melengkapi dan bukan menggantikan biaya historis sebagai kerangka dasar untuk leporan keuangan utama.

Banyak pengguna dan penyusun informasi keuangan yang telah sesuai dengan SFAS No.33 menemukan, bahwa:

  1. Pengungkapan ganda yang diwajibkan oleh FSAB membingungkan
  2. Biaya untuk penyusunan pengungkapan ganda ini terlalu besar
  3. Pengungkapan daya beli konstan biaya historis tidak terlalu bermanfaat bila dibandingkan data biaya kini. FASB menerbitkan panduan (SFAS 89) untuk membantu perusahaan yang melaporkan pengaruh pernyataan atas harga yang berubah dan menjadi titik awal untuk standar akuntansi inflasi dimasa depan.

Perusahaan pelapor didorong untuk mengungkapkan informasi berikut untuk 5 tahun terakhir

  • Penjualan bersih dan pendapatan operasi lainnya.
  • Laba dari operasi yang berjalan berdasarkan dasar biaya kini.
  • Keuntungan atau kerugian daya beli (moneter) atas pos-pos moneter bersih.
  • Kenaikan atau penurunan dalam biaya kini atau jumlah yang dapat dipulihkan (yaitu jumlah kas bersih yang diperkirakan akan dapat dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan) yang lebih rendah dari persediaan atau aktiva tetap, bersih dari inflasi (perubahan tingkat harga umum).
  • Setiap agregat penyesuaian translasi mata uang asing, berdasarkan biaya kini, yang timbul dari proses konsolidasi.
  • Aktva bersih pada akhir tahun menurut dasar biaya kini.
  • Laba per saham (dari operasi berjalan) menurut dasar biaya kini.
  • Dividen per saham biasa.
  • Harga pasar akhir tahun per lembar saham biasa.
  • Tingkat Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index-CPI) yang digunakan untuk mengukur laba dari operasi berjalan.

Inggris

Komite Standar Akuntans Inggris (ASC) menerbitkan Pernyataan Standar Praktik Akuntansi 16 (Statement of Standard Accounting Practice-SSAP 16) “Akuntansi Biaya Kini” untuk masa percobaan 3 tahun pada bulan Maret 1980. SSAP 16 berbeda dengan SFAS 33 dalam dua hal utama. Pertama, apabila standar AS mengharuskan akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi hanya metode biaya kini utnuk pelaporan eksternal. Kedua, apabila penyesuaian inflasi AS berpusat pada laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta catatan penjelasan.

Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan, yaitu :

  1. Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis.
  2. Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini.
  3. Menyajkan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai.

Brazil

Inflasi seringkali merupakan bagian lingkungan usaha yang diterima di Amerika Latin, Eropa Timur, dan Asia Tenggara. Pengalaman Brazil di masa lalu dengan hiperinflasi membuat inisiatif akuntansi inflasi bersifat instruktif. Meskipu tidak lagi diwajibkan, akuntansi inflasi yang direkomendasikan di Brazil hari ini mencerminkan dua kelompok pilihan pelaporan-Hukum Perusahaan Brazil dan Komisi Pengawas Pasar Modal Brazil.

Penyesuaian inflasi yang sesuai dengan hukum perusahaan menyajikan ulang akun-akun aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham dengan menggunakan indeks harga yang diakui oleh pemerintah federal untuk mengukur devaluasi mata uang lokal. Aktiva permanen meliputi aktiva tetap, gedung, investasi, beban tangguhan dan depresiasi terkait, serta akun-akun amortisasi atau deplesi (termasuk setiap provisi kerugian yang terkait). Akun-akun ekuitas pemegang saham terdiri dari modal, cadangan pendapatan, cadangan evaluasi dan akun cadangan modal yang digunakan untuk mencatat penyesuaian tingkat harga terhadap modal.

Penyesuaian inflasi terhadap aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham disajikan bersih terhadap jumlah lebih yang diungkapkan secara terpisah dalam laba kini sebagai keuntungan atau kerugian koreksi moneter. Komisi Pasal Modal Brasil mewajibkan metode akuntansi yang lain untuk perusahaan-perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di depan publik. Perusahaan-perusahaan yang tercatat sahamnya harus mengukur ulang seluruh transaksi yang terjadi dalam suatu periode dengan menggunakan mata uang fungsionalnya.

INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS BOARD (IASB)

IASB telah menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja operasi dalam mata uang lokal menjadi tidak berarti lagi dalam suatu lingkungan yang mengalami hiperinflasi. Secara khusus laporan keuangan suatu perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata uang perekonomian hiperinflasi, apakah didasarkan pada kerangka penilaian biaya historis atau biaya kini, harus disajikan ulang sesuai dengan daya beli konstan pada tanggal neraca. Aturan ini juga berlaku untuk angka terkait dalam periode sebelumnya. Keuntungan atau kerugian daya beli yang terkait dengan posisi kewajiban atau aktiva moneter bersih dimasukan kedalam laba kini. Perusahaan yang melakukan pelaporan juga harus mengungkapkan :

  1. Fakta bahwa penyajian ulang untuk perubahan dalam daya beli unit pengukuran telah dilakukan.
  2. Kerangka dasar penilaian aktiva yang digunakan dalam laporan keuangan utama yaitu penilaian biaya historis atau biaya kini.
  3. Identitas dan tingkat indeks harga pada tanggal neraca, beserta dengan perubahannya selama periode pelaporan.
  4. Laba atau rugi moneter bersih tahun berjalan.

HAL-HAL TERKAIT INFLASI

Para analis harus memperhatikan hal-hal berikut saat membaca laporan yang disesuaikan dengan inflasi:

  1. Apakah dolar konstan atau biaya kini yang lebih mengukur pengaruh inflasi.
  2. Perlakuan akuntansi terhadap keuntungan dan kerugian inflasi.
  3. Akuntansi inflasi luar negeri.
  4. Menghindari fenomena kejatuhan ganda.

Laba dan Rugi Inflasi

Laba atau rugi atas pos-pos moneter di Amerika Serikat ditentukan dengan menyajikan ulang dalam dolar konstan, saldo awal dan akhir, serta transaksi dalam, seluruh aktiva dan kewajiban moneter (termasuk utang jangka panjang). Angka yang dihasilkam diungkapkan sebagai pos terpisah. Perlakuan ini memeandang keuntungan dan kerugian pos-pos moneter sebagai hal yang berbeda dari jenis pendapatan yang lain. Di Inggris, keuntungan dan kerugian pos-pos moneter dipisahkan menjadi modal kerja moneter dan mekanisme penyesuaian.

Pendekatan di Brazil yang tidak lagi diwajibkan, tidak menyesuaikan aktiva dan kewajiban kini secara eksplisit, karena jumlah-jumlah ini dinyatakan dalam hal nilai yang dapat direalisasi.

Laba dan Rugi Modal

Akuntansi nilai kini membagi total laba menjadi dua kategori, yaitu laba operasi (perbedaan antara pendapatan kini dan biaya kini sumber daya yang dikonsumsi) dan keuntungan yang belum direlasisasi yang timbul dari kepemilikan aktiva nonmoneter dengan nilai pengganti yang meningkat bersamaan dengan inflasi. Kenaikan dalam biaya penggantian aktiva operasi (yaitu, proyeksi arus kas keluar yang lebih tinggi untuk mengganti peraltan) bukanlah suatu keuntungan, baik itu direalisasi atau tidak. Apabila laba berbasis biaya kini mengukur perkiraan kekayaan perusahaan yang dapat digunakan, maka perubahan biaya kini persediaan, aktiva tetap dan aktiva operasi lainnya merupakan revaluasi ekuitas pemilik, yang adalah bagian dari laba yang harus disimpan oleh perusahaan untuk mempertahankan modal fisiknya (kapasitas produktifnya). Aktifa yang dimiliki untuk spekulasi, seperti lahan kosong atau surat berharga yang dapat dipasarkan, tidak perlu diganti untuk mempertahankan kapasitas produktif. Dengan demikian, jika penyesuaian biaya kini mencakup pos-pos ini, kanaikan atau penurunan ekuivalen biaya (nilai) kininya (hingga sebesar nilai yang dapat direalisasikan) harus dinyatakan lengsung dalam laba.

Inflasi Asing

Di Amerika serikat, FASB berupaya untuk membahas masalah inflasi dengan mewajibkan perusahaan pelapor yang besar untuk melakukan eksperimen dengan pengungkapan daya beli konstan biaya historis dan pengungkapan biaya kini. FAS 89, yang mendorong (dan bukan lagi mengharuskan) perusahaan untuk memperhitungkan perubahan harga, masih meninggalkan permasalahan yang masih belum terselesaikan dalam dua tingkatan. Pertama perusahaan mungkin terus mempertahankan nilai aktiva nonmoneter berdasarkan biaya historisnya (disajikan ulang untuk perubahan tingkat harga umum) atau menyajikan ulang berdasarkan ekuivalen biaya kini. Kedua, perusahaan yang memilih untuk menyediakan data biaya kini tambahan atas operasi luar negeri memiliki dua metode pilihan dalam mentranslasikan dan menyajikan ulang akun-akun luar negeri dalam dolar AS.

Menghindari Double-Dip

Ketika menyajikan ulang laporan perusahaan yang bertempat di luar negeri terhadap inflasi di luar negeri, seseorang harus berhati-hati untuk menghindari apa yang disebut sebagai kejatuhan ganda. Masalah ini muncul karena inflasi lokal langsung berpengaruh terhadap kurs yang digunakan dalam translasi. Apabila teori ekonomi mengasumsikan bahwa terdapat hubungan terbalik antara laju inflasi internal suatu negara dan nilai eksternal mata uangnya, bukti-bukti menunjukkan bahwa hubungan seperti ini jarang sekali bertahan (paling tidak dalam jangka pendek). Dengan demikian, ukuran penyesuaian yang terjadi untuk menghapuskan kejatuhan ganda akan berbeda-beda tergantung pada sejauh mana kurs dan perbedaan inflasi berhubungan secara negatif.

SUMBER :

Frederick D.S Choi, Gary K. Meek, International Accounting, Buku 2 Edisi 6, Penerbit: Salemba Empat

Posted in Uncategorized | Leave a comment